SUMENEP, Selasa (18/09/2018) suaraindonesia-news.com – Lantaran sekolahnya disegel, puluhan siswa SD Negeri Bancamara II, Kecamatan Dungkek, Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa belajar secara lesehan di balai Desa setempat.
Meski cuaca panas, sekitar 62 siswa membuka buku dan menulis di balai tersebut tanpa menggunakan alas.
Para guru yang hendak mengajar juga mengaku bingung lantaran ruang kelas disegel dengan dipaku menggunakan bambu.
Tak hanya ruangan-ruangan kelas yang dipalang menggunakan bambu yang diberi paku hingga tak bisa dibuka, pintu gerbang juga disegel.
Bangunan sekolah yang selama ini mereka gunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) disegel oleh keluarga Munahyun, salah satu warga yang mengklaim bahwa lahan sekolah adalah tanah milik mereka.
Baca Juga: Diduga Akibat Sengketa Lahan, SDN Bancamara II Dungkek Sumenep Disegel Ahli Waris
Kepala Sekolah SDN Bacamara II, Imam Dainuri saat dikonfirmasi mengaku, tidak akan menghentikan proses KBM, meski sekolah disegel. Pihaknya pun diminta tenaga pengajar untuk mencari alternatif tempat.
“Proses KBM harus tetap berlangsung, walaupun harus numpang lah, kita laksakanan pembelajaran sementara di Balai Desa,” terangnya, Selasa (18/9/18).
“Siswa SDN Bancamara II seluruhnya 62, guru PN dua, 8 tenaga honorer termasuk penjaga sekolah dan kontrak, total ada 10 orang, numpang-numpang di Balai Desa dulu proses belajarnya,” sambung Imam.
Hingga berita ini dimuat, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, A. Shadik belum bisa dimintai keterangan oleh media.
Reporter : Sya/red
Editor : Agira
Publisher : Imam
