Kapus Plus Kecamatan Lahusa Dinilai Gagal Dalam Memimpin Puskesmas Plus Lahusa

oleh -349 views
Foto Saat Mau Konfirmasi Kepada Kepala Puskesmas Plus Lahusa

NIAS SELATAN, Kamis (17/05/2018) suaraindonesia-news.com – Dari beberapa informasi yang diperoleh wartawan suaraindonesia-news.com tentang keadaan Puskesmas Plus Kecamatan Lahusa, kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Beberapa minggu lalu di Desa Sobawagoli Kecamatan Lahusa telah terjadi korban gigitan anjing diduga anjing rabies.

Pada kejadian tersebut keluarga korban Ina Rama meminta bantuan sampai beberapa kali ke pihak Puskesmas plus Lahusa untuk melakukan perawatan pengobatan kepada korban Ma Febi Harefa namun yang terjadi malah dibiarkan begitu aja sampai berhari-hari baru di tanganin.

Pihak keluarga korban resah akibat pelayanan terhadap pasien yang tidak kunjung ditanggapi para pegawai dengan alasan alat kesehatan (Alkes) sudah dikangkangi oleh Kapus karena kunci tempat penyimpanan alkes selalu dibawa tanpa dititip atau dipercayakan kepada salah seorang pegawai Puskesmas Plus Kecamatan Lahusa.

Ditempat yang berbeda juga salah seorang tokoh berisial UM mengatakan bahwa oknum kapus itu seakan menjadikan Puskesmas Plus Kecamatan Lahusa itu menjadi milik pribadi.

“Beberapa Pegawai Negeri dan PBTD (Perawat Bantu Tidak Tetap Daerah) juga membenarkan hal itu,” tuturnya.

Dengan menyimpan alkes secara pribadi maka menyebabkan tenaga medis kesulitan dalam menangani pasien, dan itu dibuktikan dengan penanganan penyakit pasien beberapa hari yang lalu sampai pihak korban ribut didalam menyikapi pelayanan medis di puskesmas plus lahusa.

“Akibat pelayanan penanganan penyakit pasien sebagaimana yang sudah pernah terjadi pada beberapa hari yang lalu yang sempat viral di medsos melalui akun face book Suasana Harita sehingga barulah pihak puskesmas bergegas melakukan penanganan,” tutur Suasana Harita.

Terkait dengan informasi itu Kepala Puskesmas Lahusa saat mau dikonfirmasi ditempat kerjanya oleh wartawan suaraindonesia-new.com terkesan sengaja menghindar dan pergi tanpa alasan sedikitpun.

Reporter: Edhyr Baz
Editor : Amin
Publise : Imam

Tinggalkan Balasan