Osing Kanggo Nusantara, Persembahan Mahasiswa Unmuh Untuk Indonesia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaRegionalSosial Budaya

Osing Kanggo Nusantara, Persembahan Mahasiswa Unmuh Untuk Indonesia

×

Osing Kanggo Nusantara, Persembahan Mahasiswa Unmuh Untuk Indonesia

Sebarkan artikel ini
fgfg
Suasana pementasan seni osing dalam malam pagelaran Osing Kanggo Nusantara. (Foto: Guntur Rahmatullah / Suara Indonesia News)

JEMBER, Jumat (4/5/2018) suaraindonesia-news.com – Osing Kanggo Nusantara, sebuah karya pementasan seni budaya “Osing” Banyuwangi ditampilkan oleh para mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember sebagai langkah memperkenalkan warisan budaya lokal asal Banyuwangi kepada masyarakat, bertempat di Gedung Zaenuri, Universitas Muhammadiyah Jember, Kamis (3/5/2018) malam.

“Ini adalah agenda tahunan yang rutin digelar oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. Selain untuk melestarikan berbagai kebudayaan di Indonesia, acara ini juga merupakan implementasi atau praktik dari mata kuliah Komunikasi Antar Budaya,” terang Ahmad Fahmi, Ketua Panitia.

Pemilihan budaya Osing yang ditampilkan tadi malam, menurut Fahmi, karena tahun sebelumnya sudah terselenggara pementasan Budaya Pandhalungan yang merupakan ciri khas Jember sendiri. “Jadi sekarang kita menampilkan Budaya Osing,” ujarnya

Baca Juga :  Kepala BPJS Jember: KIS Adalah Tanda Kepesertaan JKN

Berbagai penampilan budaya Osing dalam pementasan kali ini di antaranya tari jejer jaran dawuk yang diiringi musik tradisional khas Banyuwangi dan tari punjari.

Fahmi mendeskripsikan tarian jejer jaran dawuk adalah tari tradisional dari Banyuwangi untuk memeriahkan pesta musim panen tiba, meski pada perkembangannya tarian ini lebih ditekankan pada tari penyambutan tamu dengan karakteristik yang dinamis, meriah, dan semarak. Sedangkan tari punjari adalah sebuah tari dari Banyuwangi yang diiringi dengan gamelan Bali yang rancak.

“Nanti di akhir acara ada pementasan teater yang menampilkan kisah dan unsur-unsur Banyuwangi, osing. Tak hanya itu, untuk mendukung acara ini kami juga melibatkan Sanggar Tari Tata Budaya asal Jember,” jelasnya.

Baca Juga :  SDN Pangelen 1 Santuni Anak Yatim dan Siswa Hatam Alqur an Akhiri Pondok Ramadhan

Ketua Sanggar Tari Tata Budaya dari Kecamatan Panti, Satoha, mengapresiasi karya para mahasiswa tersebut. Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh mahasiswa itu merupakan upaya melestarikan budaya tradisional sehingga generasi muda tak mudah terbius oleh kesenian luar yang dinilainya kurang pas dengan karakter bangsa Indonesia.

“Seni tradisional itu juga bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Dan itu wajib terus dilestarikan. Saya ikut bangga, karena sebagai generasi muda, para mahasiswa ini mau mempertahankan sekaligus melestarikan budaya lokal,” ucapnya.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Agira
Publisher : Imam