GUNUNGSITOLI, Sabtu (24/3/2018) suaraindonesia-news.com – Wini Astuti Zebua (16), adalah anak tamatan SD yang mau tak mau banting tulang untuk membesarkan keempat orang saudaranya yang masih menginjak bangku SD (3 orang) dan SMP (1 orang).

Dua diantaranya adalah adik kandung Wini yaitu Riki Andi Boy Zebua (15) dan Weki Domini Zebua (11) sedangkan dua orang lainnya Kalvin Aris Fajar Harapan Zebua (9) dan Kristin Sastri Cahyani Zebua (6) merupakan anak dari saudara kandung ayahnya Wini.

Sawato Zebua (alm), ayah Wini meninggal dunia pada tahun 2007 dan Edison Zebua (alm), ayah Kalvin meninggal dunia pada tahun 2012. Istri Sawato dan Edison meninggalkan rumah dan anak yang mesih balita tak lama setelah masing-masing suami mereka meninggal dunia.

Wini yang berjuang seorang diri menyadap karet terkadang menahan lapar bersama keempat saudara lainnya, pasalnya dalam sehari (musim kemarau) dia hanya bisa mendapat 2 kg karet yang di hargai 5.000 per kg nya. Tak jarang dia bekerja mengangkat batu untuk pembangunan jalan (proyek dana desa).

Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRC PA) yang bergerak di bidang sosial dan pendampingan anak kunjungi kediaman Wini beserta saudaranya di Desa Hilinakhe, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli. Jumat (23/03).

Dipimpin langsung oleh Sekertaris Koordinator Wilayah Sumatera Utara Marinus Mendrofa bersama Kepala Bidang Pemantau Hak Anak Fani Lase serta Sekretaris Korda Kota Gunungsitoli Maradona Harefa dan kepala bidang hubungan antar lembaga Korda Gunungsitoli Albert Harefa kunjungi kediaman anak anak yatim piatu itu

“Kita hanya berusaha untuk membatu agar anak anak ini merasa bahwa ada orang lain yang peduli dengan keadaan mereka. Untuk itu kita mengharap agar Dinas Sosial turun langsung melihat keadaan anak anak tanpa orang tua ini agar dapat di perhatikan serta di jamin pendidikannya,” tutur Sekretaris jajaran Korwil Sumatera Utara itu.

Reporter : Topan
Editor : Agira
Publisher : Tolak Iman

Pos Terkait

Baca Juga