BLORA, Jumat (19/01/18) suaraindonesia-news.com – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora menggelar kegiatan Panen Raya Padi tepatnya di Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan acara panen raya ini di mulai pukul 8.30 Wib Jumat (19/01/2018.
Adapun susunan kegiatan pembukaan dengan pelaksanaan dilahan petani. Sebelum acara panen raya dimulai, Bupati Blora H.Djoko Nugroho Berangkat dari Blora menuju Desa Tanjung menempuh perjalan kurang lebihnya 35 Km dengan menggunakan motor trail dan diikuti Rombongan, langsung menuju lokasi Panen Raya. adapun acara pertama yakni pemotongan Padi bersama sama.
Hadir dalam kegiatan panen raya diantaranya Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono beserta Jajarannya, Bupati Blora H.DJoko Nugroho, Dandim Blora Letkol Inf. Rizadly, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kabupaten Blora Ir Reni Miharti, M.agr. Bus, Kepala Bidang ketahanan pangan Dinas Pertanian, kepala bidang tanaman pangan Hadi Rokhmiyati dan OPD kabupaten, dan Forkompimcam Kecamatan Kedungtuban.
Selang 30 Menit acara panen raya selesai dilanjutkan sambutan dari Bupati.
Baca Juga: Polisi Peduli Siskampling, Trobosan Kreatif Polres Blora
Dalam sambutanya Bupati menyampaikan bahwa seluruh Jawa Tengah Panen terbesar Provinsi Jawa tengah untuk padi adalah kabupaten Blora khususnya surplus beras tahun 2017 rengking 3 seluruh jawa tengah. Kata Djoko Nugroho.
Walaupun Lahan di Kabupaten Blora separohnya hutan tapi kita bisa mendapatkan prestasi panen yang berlimpah ini luar biasa.
“Semoga petani Blora bisa Maju. karena semaju maju nya wilayah paling utama nya adalah lahan pertaninya harus maju,” ungkapnya.
Sementara itu disampaikan oleh Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono, mendorong segenap pihak khusunya Petani agar mengapresiasi keberhasilan panen raya padi bersama-sama.
“Saya setuju apa yang disampaikan Bupati H.Djoko Nugroho bahwa keberhasilan panen padi ini dinikmati oleh petani akan tetapi jika dinikmati oleh pedagang kami tidak setuju pak Mentri Pertanianpun tidak setuju. kalau petani yang menikmati tidak menjadi masalah,” kata peraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya (Unibraw) ini.
Menurutnya, yang dikwatirkan kalau kita sudah jatuh pada pedagang harga langsung anjlok dan jangan sampai harga diplintir sama harga impor yang harusnya umpanya Rp.5000 per/Kg menjadi Rp. 1.200. per/Kg jelas petani merugi. Kata Sujono.
“Pada intinya, hari ini kita panen dan tidak impor oleh maka itu saya mengajak semua jajaran saya,” tambahnya.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora Ir Reni Miharti, M.agr.Bus acara Panen Raya ini dua tahun berturut turut diadakan di Kecamatan Kedungtuban, karena Kedungtuban merupakakan lahan yang paling luas untuk dilakukan swasembada pangan karena tanahnya bagus utuk pertanian dan hasilnya juga bagus pula.
Reporter : Lukman
Editor : Amin
Publisher : Tolak Imam