Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Imassel Bogor Raya Tentang Hari Ibu

Avatar of admin
×

Imassel Bogor Raya Tentang Hari Ibu

Sebarkan artikel ini
kkkkkkkkkk 2
Pengurus Imassel Bogor Raya

BOGOR, Jumat (22/12/2017) suaraindonesia-news.com – Keluarga besar Imassel Bogor Raya menentang adanya hari ibu.

Menurut Dini Hariani selaku sekretaris umum imassel bogor raya, ibu adalah sosok seorang yang sangat mulia karena dalam setiap detiknya ibu selalu ada.

Rukuk dan sujud yang kita lakukan sekarang adalah hasil dari kesabaranya selama ini.

“Di setiap detik hidup kita, ibu selalu menyempatkan waktu untuk mendoakan kita agar kelak menjadi seseorang yang berguna, selalu bahagia & selalu di berikan kesehatan. pandai dalam hal apapun dan mendapatkan pendamping yang terbaik untuk kita dan agama kita,” ungkapnya.

Sedangkan menurut Resty Anggraeni selaku Kabid seni dan budaya imassel bogor raya mengatakan, sebagai anak rantau yang jauh dari orang tua.

Baca Juga :  Jelang Hari Ibu, Element Family Fun Gelar Lomba Mewarnai

“Kami selalu menyembunyikan permasalahan kami dan kerinduan kami tanpa harus bicara langsung kepada mereka, namun tidak pernah kami bagi keluh kesah kami yang terlalu berat kepada ibu kami,” jelasnya.

Baca Juga: Kapolsek Bogor Barat Hadiri Pelantikan Pengurus LPM Kelurahan Se-Kecamatan Bogor Barat 

Ditambahkan Resty Anggraeni, bila jauh dari orang tua, kami lebih memilih menceritakan hal yang baik saja, sebab kami tidak mau permasalahan kami di tanah rantau semakin membebani pikiran mereka.

“Ibu ayah walaupun kita berjauhan kami berjanji sekuat tenaga akan membahagiakan kalian, sejujurnya kesedihan terberat yang ada di hati kami adalah jauh dari ibu dan ayah, kesendirian dan kesepian adalah hal yang setiap hari kami temui, apakah kami sedih..? Iya…, tapi ini bagian dari sebuah perjuangan,” tuturnya.

Baca Juga :  Dewi Perssik Tak Mau Jauh Dari Jenazah Ayahnya

Resty Anggraeni juga mengatakan, di saat berkumpul bersama keluarga, itulah kebahagiaan sejati yang sebenarnya, sebab ketika pulang kembali ke tanah rantau tidak ada orang yang tau apakah esok bisa berkumpul kembali.

“Kami memang merindukan tanah kelahiran, tapi kerinduan ini akan kami ganti dengan kesuksesan kami nanti. Untukmu Tanah kelahiran, tunggu kami kelak mengabdi kepadamu,” pungkasnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Panji Agira
Publisher : Tolak Imam