GUNUNGSITOLI, Selasa (28/11/2017) suaraindonesia-news.com – 70% gangguan listrik yang mengakibatkan padamnya lampu di Pulau Nias disebabkan oleh pohon yang dekat dengan jaringan listrik. Untuk mendukung Nias terang, maka PLN Area Nais terus lakukan sosialisasi serta pendekatan persuasif kepada masyarakat terkait Bejali Terang.
Upaya PLN Area Nias itu mulai membuahkan hasil, dimana masyarakat Desa Tumori Balo Hili, Kacamata Gunungsitoli Barat, Kota Gunungsitoli merelakan pohonnya di potong demi Nias terang.
Kepada media ini, Manajer PLN Area Nias, Poltak Samosir mengapresiasi Ama Vivi warga Desa Tumori atas direlakan pohon miliknya yang mengganggu jaringan PLN untuk di potong.
“Kita mengapresiasi tindakan Ama Vivi sebagai pemilik pohon yang merelakan pohon miliknya di potong demi menuju Nias terang. Ama Vivi adalah contoh warga yang sangat pantas diteladani,” katanya.
Awalnya beliau keberatan untuk penebangan pohon tersebut, namun itu hal yang wajar karena selain perlu edukasi tentang kepentingan umum yang perlu diutamakan nilai kayu pohon tersebut yang kabarnya cukup mahal.
“Namun kami (pln-red) tidak putus asa meski tim PLN yang dipimpin Pak Harryadi lebih dari 2 kali melakukan pendekatan pertemuan secara persuasif bahkan melibatkan Camat dan belum membuahkan hasil, akhirnya pertemuan yang ke-3 membuahkan hasil dimana beliau dapat mengerti dan mengizinkannya dan perlu dicatat tanpa ganti rugi. Ini bukti semuanya hanya perlu edukasi dan kerelaan masyarakat. Dan hal ini kami yakin bisa terus menular dari satu ke yang lain,” tutur Poltak.
Lebih lanjut orang nomor 1 PLN Area Nias itu mengatakan kiranya hal positif ini dapat menular kepada masyarakat lain.
“Kami berharap hal positif ini terus berlanjut karena masih banyak pohon lainnya yang perlu dilakukan penebangan sehingga Nias kita bebas padam listrik,” harap Poltak.
Dari pantauan awak media ini dilapangan, pihak PLN Nias dipimpin langsung oleh Harryadi Kepala Bidang Jaringan mengerakan petugas untuk memotong beberapa pohon yang mengganggu jaringan PLN itu. (T2g/Jie)