Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita UtamaPendidikanRegionalSosial Budaya

Guru Besar Asal Jakarta Kunjungi Monisa di Aceh Timur

×

Guru Besar Asal Jakarta Kunjungi Monisa di Aceh Timur

Sebarkan artikel ini
cvdbd
ZIARAHI MAKAM: Prof. Dr. K. H. Ahsin Sakho Muhammad, MA (kanan) didampingi Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Timur, Drs. Zahri, M.AP, ketika menziarahi Makam Sultan Said Maulana Abdul Aziz Syah di Komplek Monisa Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin 20 Nopember 2017, sekira pukul 18:00 Wib.

PEUREULAK, Selasa (21/11/2017) suaraindonesia-news.com – Setelah mengisi Seminar Nasional, Guru Besar Ilmu Alqur’an dari Institut Ilmu Alqur’an Jakarta, Prof. Dr. K. H. Ahsin Sakho Muhammad, MA, meluangkan waktu mengunjungi Makam Sultan Alaidin Said Maulana Abdul Azis Syah Peureulak di Desa Bandrong, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Senin 20 Nopember 2017.

Hadir antara lain Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Timur, Drs. Zahri, M.AP, dan beberapa pejabat di Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Timur. Setiba di makam, guru besar dari Pulau Jawa itu disambut penjaga makam dan sejarawan setempat. Setelah memberi salam penghormatan terhadap ahli kubur, lalu sang profesor itu memanjatkan doa.

Baca Juga :  Danrindam IM Secara Resmi Buka Pendidikan Pertama Bintara TNI Tahun 2018

Dalam kesempatan itu, K. H. Ahsin Sakho Muhammad mengatakan, kedatangannya ke Monisa untuk berzirah, mendalami keberadaan makam Sultan Said Maulana Abdul Aziz Syah di Peureulak, karena ketika hidupnya beliau dikenal keturunan Arab (Suku Kurays) yang membawa Islam pertama ke Asia Tenggara.

“Islam pertama masuk ke Asia Tenggara yaitu ke Peureulak (Aceh). Ini dilihat dari sisi pelayaran pedagang-pedagang Arab dari Pelabuhan Basarah di Irak melakukan pelayaran ke Katon, Cina. Pada saat berlayar menuju Cina, para pedagang itu berlabuh di Aceh. Jadi, yang masyhur Islam pertama masuk ke Asia Tenggara yaitu di Aceh, pada abad pertama hijriyah,” ujar K. H. Ahsin.

Baca Juga :  653 PNS Aceh Timur Disumpah

Setelah di Aceh, lanjut dia, bisa jadi kemudian Islam berkembang ke Barus. “Jika disana (Barus—red) memiliki bukti-bukti, maka bisa dikompromi. Namun awal mulanya Islam itu dilihat dari perkembangannya yaitu disini (Peureulak, Aceh) dan selanjutnya berkembang hingga ke Barus,” kata Prof. Dr. K. H. Ahsin Sakho Muhammad.(Rusdi Hanafiah/Jie).