BLORA, Rabu (26 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Kepala Kepolisian Resort Blora, Selasa (25/07) malam, pukul 20.00 Wib menggelar pertemuan sekaligus perkenalan dengan insan pers yang berlangsung di Club Cafe & Resto di Jln. A. Yani, Kota Blora, Provinsi Jawa Tengah.
Pertemuan itu sedikitnya dihadiri 45 wartawan, baik dari cetak, elektronik/televisi maupun media cyber yang telah lama menjadi mitra aparat penegak hukum.
Kegiatan tersebut, selain menjadi ajang perkenalan Kapolres, juga untuk mengakrabkan diri sebagai pejabat baru dilingkungan Polres Blora.
Kapolres Blora, AKBP Saptono SIK M.H menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan sebagai ajang silaturahmi dan diskusi guna menyalurkan aspirasi serta saling menjaga komunikasi yang harmonis antara wartawan dengan pihak Kepolisian.
“Kami sangat mengharapkan rekan-rekan wartawan saling Mengisi, serta menjadi mitra kami dalam rangka menjaga stabilitas Kamtibmas di Kabupaten Blora ini,” tuturnya.
Peran aktif para kuli tinta dalam situasi sekarang ini terbilang sangat strategis, terutama terkait akselerasi media informasi untuk melawan isu-isu yang tidak benar.
Maka dipandang perlu dibangun sinergisitas antara Kepolisian dan pers, sehingga dapat bersama menangkal dan melawan isu yang tidak benar atau Hoax, yang saat ini marak di media sosial.
“Kita tahu bersama salah satu tujuan kehadiran pers yakni sebagai kontrol sosial, mencerdaskan, mendidik, serta menghibur masyarakat pada umumnya, sehingga berita-berita tidak benar alias Hoax perlu di antisipasi,” pintanya.
“Mari bersama kita cegah berita-berita yang sifatnya hoax, hate speech (ujaran kebencian) yang dapat memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa,” imbuh Kapolres.
Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan kegiatan ini kedepan terus bersinergi saling memberikan informasi, agar dapat melakukan deteksi dini isu tidak benar.
“Lebih-lebih agar informasi yang disajikan pada masyarakat lebih baik,” ungkapnya.
Sementara Itu, ketua PWI Kabupaten Blora Wahono, Sos.S.Kom menegaskan, saat ini hanya ada tiga organisasi profesi kewartawanan yang memenuhi syarat dan diakui keberadaannya oleh Dewan Pers.
“Ketiga organisasi profesi kewartawanan tersebut adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Aliansi Jurnalis Independent (AJI),” paparnya.
Penegasan itu disampaikan, saat diminta tanggapannya terkait maraknya perhimpunan yang mengatasnamakan organisasi wartawan di berbagai daerah.
“Mudah-mudahan Jumpa Pers ini memberikan dampak Positif, salah satunya keterbukaan informasi kepada wartawan. Dengan keterbukaan ini maka akan terjalin hubungan yang baik, karena masyarakat juga menginginkan informasi dan kecepatan informasi,” tukas Wahono. (Lukman).
