PULAU TELLO, Minggu (16 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – Protes serta penolakan masyarakat Desa Baruyu Lasara, Pulau Tello, Nias Selatan terhadap PT. Tanah Mimpi Tello yang diduga dikelola oleh warga asing membuat pemuda Tello ini angkat bicara.
Kepada awak media, Tri Topan mengatakan, jika dirinya mendukung masyarakat Baruyu Lasara memprotes bahkan menolak perusahaan asing yang diduga tidak jelas legalitasnya.
“Kami mengajak agar pemerintah Kecamatan dan pemerintah Daerah Nias Selatan harus berani mengambil sikap atas laporan masyarakat desa yang telah disepakati melalui musyawarah desa yang di layangkan terhadap pihak Kecamatan agar tidak ada kesan bahwa pemerintah Nias Selatan membackup PT tersebut yang bergerak di bidang resort,” tuturnya singkat (TF)













