SUMENEP, Jumat (30 Juni 2017) suaraindonesia-news.com – Pelaksanaan gebyar pentas seni yayasan pesantren Nurul Huda Banbaru, Giligenting, Sumenep, Jawa Timur banjir penonton.
Malam pentas seni tahun pelajaran 2016/2017 kali ini dikemas dengan berbagai penampilan spektakuler.
Lengkingan gema ayat suci Al-Qur’an duet cilik tingkat RA mampu mencuri hening para penonton sebagai pembuka acara.
Gemuruh sorak penikmat pentas seni mulai pecah saat alunan sholawat nabi dibawakan gadis mungil Arini Hidayatika beserta rekannya.
Dalam sambutannya, ketua yayasan pesantren Nurul Huda Banbaru K. Abd Halim Al-A’la yang diwakili A Rafiq mengamanatkan, pola pendidikan yang dianut Nurul Huda masih tetap berkiblat pada niat luhur pendiri pesantren.
“Diawal berdiri, pesantren ini hanya dibina, dibimbing dan diasuh oleh K Mahfudz Yahya, sampai detik ini pun, cita cita luhur beliau terus kita junjung tinggi,” ujarnya.
Pria yang juga menjabar ketua BPD Desa Banmaling ini berpesan kepada para undangan, wali murid dan masyarakat Giliraja untuk tidak ragu menjatuhkan pilihan kepada pesantren tertua di Giliraja dalam menyekolahkan putra putrinya.
“Jangan pernah ragu untuk menyekolahkan putra putri terbaiknya dalam mengenyam pendidikan di pesantren Nurul Huda ini,” tegas Rafiq.
Dia berharap, peran serta wali murid sangat dibutuhkan, karena pendidikan yang diberikan disekolah berbatas waktu.
“Peran aktif wali murid sangat diharapkan, karena pendidikan diluar sekolah durasinya lebih lama, disekolah hanya dari pukul 07.00 wib sampai 13.00 wib, selebihnya mereka dirumah,” paparnya.
Dipenghujung sambutannya, alumnus STKIP PGRI Sumenep ini melepas siswa siswi yang dinyatakan tamat dan lulus secara simbolis.
“Dengan harapan setelah lulus dari madrasah ini, ilmunya barokah,” tukasnya.
Hingga berita ini ditulis, berbagai penampilan silih berganti disuguhkan sebagai persembahan terakhir untuk mengenang lepas pisah.(Jar)













