Reporter: Nazli Md.
Abdya Jum’at (31/3/2017) Suaraindonesia-news.com – Realisasi Dana Santunan Kematian dan tunjangan Gizi Bayi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tahun 2017 menunggak, penunggakan tersebut, untuk santunan kematian mencapai Rp 2,462 miliar dan tunjangan gizi bayi mencapai Rp 253 juta.
Kepala Bagian Kesejahteran Rakyat (Kesra) dan Ekonomi Setdakab Abdya Masnijar mengatakan, dana santunan kematian pada tahun 2017 hanya tersedia anggaran sebesar Rp 1,5 Milyar atau hanya bisa terbayar sebanyak 420 dari 1.112 Eks permohonan, Sementara anggaran untuk gizi bayi hanya tersedia sebesar Rp 1 miliar dengan jumlah 1.253 bayi. Maka yang bisa terbayar hanya untuk 1.000 bayi.
“Realisasi tahun ini disesuaikan Perbub No 15 tahun 2017 tentang APBK untuk santunan kematian hanya tersedia 1,5 Milyar, dan tunjangan gizi bayi hanya 1 Milyar,”sebut Masnijar kepada Suaraindonesia-news.com, Jum’at (31/3/2017).
Dijelaskan Masnijar, Santunan kematian yang bisa dibayar pada tahun ini, hanya berkas dari Mai 2015 sampai 15 Des 2015, sementara untuk berkas masuk dari tanggal 16 Des 2015 sampai dengan Des 2016, belum bisa kita bayar, karena kekurangan dana sebesar 2.462 Milyar, sedangkan untuk gizi bayi hanya bisa terlunasi sebanyak 1000 buah permohonan berdasarkan berkas yang masuk dari Des 2015 sampai 10 Nov 2016 dan tersisa dari 11 Nov 2016 sampai Des 2016 belum bisa terbayar hingga 253 juta.
“Tunggakan untuk santunan kematian dari tanggal 16 Des 2015 s/d desember 2016 belum tersedia anggaran Rp 2,462 miliar, Sementara gizi bayi sebesar Rp 253 juta, untuk 235 bayi juga belum bisa terlunasi,” jelasnya.
Masnijar menambahkan, untuk dana gizi bayi diberikan Rp 1 juta perbayi, Sedangkan santunan kematian kepada ahli waris bervariasi mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 5 juta.
“Data tunggakan ini hanya sampai Desember 2016, untuk data yang masuk pada 2017, pembayarannya kita lakukan pada tahun 2018,”pungkas Masnijar.

