Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating

Moh. Ya’Kub: Kualitas Pendidikan Negeri di Bangkalan Dibawah Swasta

Avatar of admin
×

Moh. Ya’Kub: Kualitas Pendidikan Negeri di Bangkalan Dibawah Swasta

Sebarkan artikel ini
IMG 20170301 234608
Moh Ya'kub Ka UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Burneh Kab. Bangkalan

Reporter: Anam

BANGKALAN, Kamis (2/3/2017) suaraindonesia-news.com – Dunia pendidikan menjadi salah satu dasar dalam menentuka faktor kemampuan berkompetisi dalam kehidupan bersosial, sehingga tidak sedikit yang berupaya maksimal untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan yang lebih berkualitas dari semua sektor.

Moh Ya’kub. Ka UPT Dinas Pendidikan Burneh saat ditemui diruang kerjanya Rabu (1/3) menyampaikan mengenai jenis lembaga pendidikan yang ada dilingkungannya, yakni Kecamatan Burneh Kabupaten, Bangkalan, Madura, Jawa Timur dengan diluar lingkungannya.

Dalam pemaparannya dia membandingkan kualitas sekolah yang dikelola pemerintah (Negeri) dilingkungannya dengan yang dikelola oleh swasta.

“Selama ini kabupaten belum lolos ke provinsi, hanya pencak silat yang lain kalah apalagi mapel IPA dan Matematika, Jadi hanya mentok diurutan rengkeng sepuluh, kita kalah ke Pamekasan, ” Ujar Ya’kub.

Baca Juga :  Rangkul Media Ditlantas Polda Jatim Adakan Wacana MoU

Dijelaskan Ya’kub, yang berpotensi biasanya terus didorong agar semakin berprestasi, kalau Pamekasan ada lembaga independen yang menyeleksi. Kalaw sini pinternya karena alami dam faktor orang tuanya yang aktif memback up.

“Karena jika ingin jago begitu, ya harus biaya mahal,” ucapnya.

Menurut Ya’kub, Peran serta orang tua harus kuat, jadi menurutnya, kalau jika ingin maju dan memiliki prestasi yang gemilang.

“Jika hanya dengan dana seadanya, ya gak nututi,” cetusnya.

Lanjut Ya’kub, Kalau berbicara mutu harus seimbang dengan pembiayaan, tidak ada yang mutunya maksimal namun tanpa didorong pendanaan. Katanya.

“Karena kemarin-kemarin Burneh tidak pernah dapat, kalah sama yang Bangkalan (kota, red). Ya kita do’anya yang banyakin mas.” ujarnya sambil tersenyum.

Ia mencontohkan, Alhikmah Surabaya masuknya saja 16 juta, spp 3 jt (2016). Disana hari Rabu wajib berbahasa inggris. Memang fullday brangkat seger pulangnyapun tetap seger.

Baca Juga :  Wujudkan Nias Terang, Bupati Minta Camat Data Desa Tak Tersentuh Listrik

“Disana dari tingkat TK Hingga SMA tapi memang kualitas sesuai dengan pembiayaan yang dikeluarkan,” terangnya.

“Kalau mau maju yang begitu itu sekolah swasta. Kalaw negeri, mau berkreasi sulit pak karena terbatas,” katanya.

Menurutnya, semuanya memang perlu trobosan. Kalu disini (Bangkalan, red) peran serta orang tua tidak ada. Paguyuban (bentukan walimurid) kelas pun tidak ada. Kebutuhan dikelas dibantu oleh wali murid dan itu sesuia UU kementrian pendidikan. Dana Boss kalau mau menuhi kebutuhan kelas tidak cukup.

“Itulah potret pendidikan kita. Ya banyak yang tidak profesional. PR seperti itu disini masih banyak,” ujarnya.