Reporter : La Ode Ali
Buton , Rabu (4/1/2017) , suaraindonesia-news.com – Panitia Pengawas Pemilu ( Panwaslu) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar simulasi pungut hitung berbasis Informasi Teknologi (IT) di Sekretariat Panwascam Pasarwajo, Buton, Rabu (4/1/2017).
Ketua Panwaslu Kabupaten Buton, La Saluru, saat dikonfirmasi usai simulasi tersebut, mengatakan, salah tujuan kegiatan yang diikuti oleh seluruh Panwascam dan Kepala sekretariat serta Bendahara Sekretariat Panwascam se Kabupaten ini adalah untuk memperkenalkan langkah-langkah dokumentasi ditingkatan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada serentak khsusnya di Kabupaten Buton.
“Simulasi Pengawas TPS berbasis IT ini pada intinya mengumpulkan bukti-bukti saat pemungutan suara, ini bentuknya vidio kita dokumentasikan agar pemilihan di TPS itu lebih terukur,”kata La Saluru.
Nantinya, lanjut La Saluru, Pengawas TPS akan mendokumentasikan proses hitung pada proses Pemungutan suara di TPS , misalnya mendokumentasikan dokumen-dokumen penting melalui vidio.
“Misalnya ya dari peserta yang masuk itu kita vidiokan ,apakah dia membaawa kartu panggilan(C6) lengkap dengan KTP nya atau tidak, terus disaat dia masuk ke bilik suara ada yang pengaruhi atau tidak, dia keluar memilih itu apa memasukan jarinya ke tinta atau tidak,”jelasnya.
Selain itu, kata dia,Pengawas TPS juga akan melihat kejadian – kejadian aneh yang terjadi didalam TPS, antara lain, seorang pemilih bisa saja memilih dua kali di TPS yang berbeda yang dibuktikan pada jarinya sudah ada tinta yang dicelupkan usai memilih di TPS lain.
“Mislanya seorang pemilih bisa saja memilih dua kali dengan, ternyata dilihat dijarinya sudah ada tinta kemudian dia masuk kembali, mungkin ada dugaan – dugaan kami bahwa petugas TPS ada kecurangan, misalnya dia sengaja loloskan, dan oleh Pengawas TPS bisa melihat hal itu,”bebernya.
Ditambahkan La Saluru, sebenarnya salah satu poin penting pada kegiatan simulasi ini, adalah disaat Pengawas TPS nanti bekerja dengan melakukan perekaman di TPS khsusnya Pleno C1 bisa langsung dikirim ke admin Bawaslu RI sehingga pada hari itu juga masyarakat bisa melihat hasil penghitungan suara di TPS melalui wabsite Bawaslu RI www.pengawasanbawaslu.co.id.
“Jadi angka C1 dipleno itu sudah ditau berapa angkanya di semua TPS, jadi disitu misalnya terjadi permainan atau ada hal -hal yang berubah dari PPS ke PPK itu sudah terbaca dari awal bahwa di TPS ini jumlah pemilih hanya sekian, kalau terjadi perubahan ya resikonya,”pungkasnya.













