Reporter: Hasab
Sidoarjo, Sabtu (17/12/2016) suaraindonesia-news.com – Pertandingan final Leg kedua Piala AFF yang mempertemukan Tim Sepak Bola Thailand VS Indonesia yang dihelat di Rajamangala Stadium, Sabtu (17/12/2016) malam nanti menjadi harapa besar Bangsa Indonesia untuk bisa menjuarainya, dan antusias warga Indonesia untuk ikut mendukung sangat besar dari penjuru Nusantara ini, baik dengan ritual Do’a maupun nonton bareng (Nobar), salah satunya seperti yang diadakan oleh Kaukus Keluarga Kangean Sidoarjo (K3S) yang dikomandoi Badrul Fahrudi.
“Kita saat ini mengadakan Do’a bersama dan nonton bareng bersama keluarga kangean, baik dari elemen mahasiswa, pemuda dan para tokoh yang ada di daratan, baik sidoarjo maupun yang dari surabaya.” Katanya
Do’a dan nonton bareng ini diadakan di Jalan Yosssudarso Gang Jambu Medaeng Sidoarjo ini tidak hanya mendukung kemenangan atau juara tim merah putih di piala AFF, namun juga ingin menanamkan rasa persaudaraan orang pulau, rasa nasionalisme dan membangkitkan patriotisme bagi individu-individu warga Kepulauan Kangean-Sumenep.
Kita bangkitan rasa nasionalisme yang mulai memudar saat ini yang disebabkan oleh faktor internal (dari dalam) dan eksternal (dari luar). Faktor internal bahwa sistem pemerintahan dari zaman reformasi sampai saat ini yang jauh dari harapan khusus Penerintah Sumenep, sehingga membuat masyarakat kecewa pada kinerja pemerintah saat ini, semisal banyak persoalan dan kasus yang tidak teratasi dikepulauan, seperti aliran listrik, transportasi baik darat dan laut, layanan kesehatan dan sebagainya. Sedangkan dari faktor luar atau faktor eksternal bahwa cepatnya perubahan arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda, pemuda lebih memilih kebudayaan asing dibanding kebudayaan negeri sendiri. Sebagai contoh saat ini para muda-mudi lebih senang memakai pakaian yang minim pakaian yang tren saat ini yang mencerminkan budaya barat dibanding memakai batik sebagai citra kebudayaan bangsa Indonesia, para pemuda kini dikuasai oleh narkoba, minuman keras, banyak yang terinveksi HIV AIDS yang sangat merusak diri sendiri dan merusak citra khususnya budaya Kepulauan Kangean ini. Seakan Para pemuda meniru paham liberalisme seperti sikap individualisme yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa memperhatikan lingkungan sekitar dan tanpa memperhatikan persoalan yang terjadi di Kepulauan Kangean.
Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kepada pemuda, remaja dan harus dimulai dari sekarang dan disetiap waktu, tidak harus menunggu perayaan hari besar nasional, sperti Hari Proklamasi Kemerdekaan atau perayaan 17 Agustus 1945, namun event yang lain termasuk ketika laga sepak bola Indonesia bertanding ini. Tambah Badrul Fahrudi kepada Suara-Indonesia news.com hari ini.
Rasa nasionalisme sangatlah penting dijaga dan di pelihara oleh setiap orang, karena nasionalisme berhubungan dengan harga diri dan martabat bangsa kita. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda saat ini harus meningkatkan lagi nasionalisme kita karena pemuda adalah aset bangsa ini yang memberikan perubahan ke arah yang lebih baik pada negara ini maupun kepada Kesejahteraan Kepulauan Kangean.
“Seperti kata Soekarno, ‘Berikan aku sepuluh pemuda, dan aku akan mengguncang dunia’ Hal ini menunjukkan bahwa pemuda mempunyai andil dan peran penting untuk bangsa ini,” tutupnya sembari menirukan slogan Presiden pertama itu.
Sebelumnya pertandingan Tim Indonesia VS Thailand di Leg pertama final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016) kemenangan diraih Tim Merah-Putih dengan skor 2-1.