Reporter : Adhi
Surabaya, suaraindonesia-news.com – Untuk menekan terjadinya peningkatan kecurangan pendistribusian BBM di Jatim, PT. Pertamina (Persero) bekerjasama Polda Jatim menggelar seminar bertema Menghadapi Dinamika Permasalahan Hukum Terkait Penyaluran BBM dan LPG di Provinsi Jawa Timur, bertempat di Gedung Pertamina, Senin (18/4/2016).
General Manager Pertamina Marketing Operation Region V, Ageng Giriyono menjelaskan, aspek hukum dalam bisnis Migas harus dipahami karyawan Pertamina. Pasalnya, jika ada permasalahan hukum yang menyangkut Pertamina, karyawan kadang bingung harus bersikap bagaimana.
“Saya berharap mudah-mudahan acara yang digagas ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan tata niaga yang diatur oleh pemerintah bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurut Ageng, acara ini merupakan acara penting dimana karyawan bisa dibekali pengetahuan terkait hukum dan peraturan yang diterapkan oleh pemerintah.
“Mengingat setiap tahun peraturan selalu berubah sehingga kegiatan semacam ini harus sustainable,” cakap Ageng.
Ageng juga mengungkapkan adanya ancaman, tantangan, gangguan dan hambatan (ATGH) yang mengintai sewaktu-waktu. Menyikapi hal itu, Pertamina harus selalu siap berkoordinasi dengan Polda Jatim.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji menambahkan seminar ini diharapkan bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebelum terjadi pelanggaran hukum.
“Selama ini Polda Jatim menangani 156 kasus yang berhubungan dengan Pertamina pada periode tahun 2015,” tukasnya.
Anton juga berharap Pertamina bersama Polda Jatim harus bisa bersinergi menyamakan pola pikir dan pola tindak terkait masalah hukum.
“Kami yakin ini bentuk kerjasama antara Polda Jatim dengan Pertamina MOR V, supaya Jatim bersih tidak ada penyelewengan,” pungkasnya.
