Reporter : Jr
Sumenep, suaraindonesia-news.com – Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) semua sekolah tingkat dasar mengadakan try out untuk mengukur sejauh mana tingkat kesiapan siswa dalam menghadapi UN, Try Out dilaksanakan supaya murid tidak tegang saat pertama kali menghadapi ujian.
Dan biasanya semuanya dana try out di biayai oleh negara atau di ambilkan dari dana BOS, akan tetapi dana BOS yang di kucurkan oleh pemerintah untuk membiayai segala keperluan siswa salah satunya untuk membiayai dana try out nampaknya tidak berlaku untuk SDN Pangarangan III, dimana dana try out tersebut di bebankan kepada siswa atau wali murid.
Informasi yang berhasil dihimpun suaraindonesia, per siswa dikenakan beban sebesar 20 ribu yang di lakulan langsung oleh kepala SDN setempat.
Sementara Kepala SDN Pangarangan II Masrus Abdi saat di konfirmasi di ruang kerjanya mengatakan, untuk pelaksanaan try out ini ada 4 kali pertemuan, yang kedua kalinya dari dinas pendidikan dan yang kedua lagi dari sekolah. Terangnya.
“Dan dari dinas pendidikan emang kami bayar yang di kordinir oleh UPT Pendidikan Kecamatan Kota Sumenep 2 kali pertemuan 20.000, yang mana dana try out yang dari dinas pendidikan emang kita beban kan kepada pihak wali murid agar wali murid bisa berperan aktif dalam pendidikan dan kami sudah berkoordinasi dengan mengundang pihak wali murid dan mereka setuju dengan uang segitu, sedangkan try out yang dari sekolah kita ambilkan dari dana BOS,” jelas Masrus, Kamis (07/4/2016).
Sementara secara terpisah, kepala UPT pendidikan Kecamatan Kota Sumenep, saat di konfirmasi terkait adanya pungli dana try out di SDN Pangarangan III mengatakan, dirinya masih belum mengetahi secara pasti terkait dengan pungli dana try out tersebut.
“Jika memang terbukti, bahwa ada pungli dengan dana try out tersebut, saya akan menyerahkan semuanya kepada dinas pendidikan Sumenep,” tuturnya.
