Reporter : Adi Wiyono
Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Ratusan umat hindu Se Malang raya, Selasa (8/3/2016) siang memadati Balaikota kota Batu Among Tani atau Block Office di Jalan Panglima Sudirma kota Batu. Kedatangan ratusan umat ini hindu untuk menghadiri acara tawur kesanga menjelang perayaan nyepi yang jatuh pada Rabu (9/3/2016)
Ogoh-ogoh yang diarak keliling kota dan diringi dengan gamelan itu oleh umat hindu dipercaya sebagai cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia
Ketua Perhimpunan Hindhu Dharma Indonesia (PHDI) kota Batu Pariyanto mengatakan jika kegiatan ogoh-ogoh atau tawur kesanga ini dimaksudkan adalah sebagai penyucian diri dari sifat –sifat buruk manusia dan juga sekaligus menjauhkan masyarakat dari berbagai bencana dan angkara murka agar di berikan keselamatan
“Mengarak Ogoh-ogoh ini tidak lain bertujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar kita agar ikut bersama ogoh-ogoh” kata dia
Lanjut dia, Ritual meminum arak bagi orang yang mengarak ogoh-ogoh di anggap sebagai perwakilan dari sifat buruk yang ada di dalam diri manusia. Beban dari berat yang mereka gendong adalah sebuah sifat negatif, seperti cerminan sifat-sifat raksasa, ketika manusia menyadari hal ini.
Sedangkan terkait jumlah yang ikut dalam acara ini kata dia, di ikuti sekitar 800 umat hindhu Se Malang raya dan jumlah ogoh –ogoh yang di pawai atau di arak keliling kota Batu sebanyak 9 ogoh-ogoh.
Dalam pawai ogoh-ogoh ini tidak hanya di ikuti oleh orang dewasa saja, namun anak-anak juga tidak kalah ketinggalan untuk mengarak ogoh –ogoh dengan berkeliling kota Batu
Sementara itu Walikota Batu Eddy Rumpoko mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti ini dan ia mengucapkan hari raya nyepi ke 1938 dan sekaligus membuka pawai ogoh-ogoh berkeliling kota Batu.
“Saya senang sekali , bisa bertemu umat hindu se Malang raya, apabila ada kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak, silahkan gedung dan halaman ini digunakan. Karena gedung tersebut milik rakyat, anggarannya juga dari rakyat,” kata Eddy Rumpoko
Usai memberikan sambutanya, Eddy bersama istrinya Dewanti Rumpoko memberangkatkan pawai ogoh-ogoh untuk di kirab dengan berkeliling kota Batu.













