Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Pensucikan Diri, Sembilan Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kota

Avatar of admin
×

Pensucikan Diri, Sembilan Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kota

Sebarkan artikel ini
P3080326

Reporter : Adi Wiyono

Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Ratusan umat hindu Se Malang raya, Selasa  (8/3/2016) siang memadati Balaikota  kota Batu Among Tani  atau Block Office  di Jalan  Panglima Sudirma kota Batu. Kedatangan ratusan umat ini hindu untuk menghadiri acara tawur kesanga menjelang perayaan nyepi  yang jatuh pada Rabu (9/3/2016)

Ogoh-ogoh  yang diarak keliling kota  dan diringi dengan gamelan itu oleh umat hindu  dipercaya sebagai cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia

Ketua Perhimpunan Hindhu Dharma Indonesia  (PHDI) kota Batu  Pariyanto  mengatakan jika kegiatan  ogoh-ogoh  atau tawur kesanga ini  dimaksudkan adalah sebagai penyucian diri dari sifat –sifat buruk manusia dan juga sekaligus menjauhkan masyarakat dari berbagai bencana dan angkara murka agar di berikan keselamatan

Baca Juga :  Anak Berusia 10 Tahun di Sumenep Tewas di Tempat Wisata Tectona

“Mengarak Ogoh-ogoh ini   tidak lain bertujuan agar kekuatan negatif yang ada di sekitar kita  agar ikut bersama ogoh-ogoh” kata dia

Lanjut dia, Ritual meminum arak bagi orang yang mengarak ogoh-ogoh di anggap sebagai perwakilan dari sifat buruk yang ada di dalam diri manusia. Beban dari berat yang mereka gendong adalah sebuah sifat negatif, seperti cerminan sifat-sifat raksasa, ketika manusia menyadari hal ini.

Sedangkan terkait jumlah yang ikut dalam acara ini  kata dia,  di ikuti sekitar 800 umat hindhu Se Malang raya  dan jumlah ogoh –ogoh yang di pawai atau di arak keliling kota Batu sebanyak 9 ogoh-ogoh.

Dalam pawai ogoh-ogoh ini tidak hanya di ikuti oleh orang dewasa saja, namun  anak-anak juga tidak kalah ketinggalan untuk mengarak ogoh –ogoh dengan berkeliling kota Batu

Baca Juga :  Solar Langka LPG Ikut Langka

Sementara itu Walikota Batu Eddy Rumpoko mengaku senang dengan adanya kegiatan seperti ini  dan ia  mengucapkan hari raya nyepi ke 1938 dan sekaligus membuka pawai ogoh-ogoh berkeliling kota Batu.

“Saya senang sekali , bisa bertemu umat hindu se Malang raya, apabila ada kegiatan  yang melibatkan masyarakat banyak, silahkan gedung dan halaman ini digunakan. Karena gedung tersebut milik rakyat, anggarannya juga dari rakyat,” kata Eddy Rumpoko

Usai memberikan sambutanya, Eddy bersama istrinya Dewanti Rumpoko memberangkatkan pawai ogoh-ogoh untuk di kirab dengan berkeliling kota Batu.