Reporter : Nazli MD
Blangpidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – Masyarakat di dua desa dalam Kecamatan Setia Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui Camat sempat mempertayakan status jembatan penghubungan yang sudah cukup lama terbengkalai kepada Pemerintah melalui Dinas terkait.
Informasi yang dihimpun Suara Idonesia, jembatan yang merupakan satu-satu akses tercepat antara Desa Tangan-Tangan Cut dan Desa Ujung Tanah Kecamatan Setia itu hanya terlihat pancanggan pondasi saja, padahal jembatan tersebut telah mulai dibangun sejak tahun 2010-2011 bersumber anggaran APBA melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Aceh.
Ironisnya, selama kurun waktu berjalan, jembatan yang digadang-dagang sebagai jalur altenatif tersebut terkesan sebagai besi tua tanpa ada kelanjutan yang serius dari rekanan, bahkan disinyalir Pemerintah Kabupaten Abdya pun tutup mata dengan kondisi jelambatan yang tidak pernah jadi tersebut.
Camat Setia, Zulkifli kepada sejumlah wartawan disela-sela pelaksanaan Musrembang tingkat Kecamatan Setia, Kamis (11/2) mengakui, dirinya dengan tegas telah mempertayakan status jembatan tersebut.
“Kenapa kita tanyakan permasalahan jembatan tersebut, karena semenjak saya menjabat sebagai Camat setia, kelanjutan pembangunan jembatan itu telah menjadi isu hangat ditengah-tengah masyarakat di dua Desa itu,”aku Zulkifli.
Selain mendengarkan isu, Zulkifli mengakui, dirinya telah berulang kali melakukan peninjauan ke lokasi jembatan yang terletak di Dusun Mancang Riek Desa Tangan-Tangan Cut tersebut.
”Untuk itu saya sangat berharap permasalahan kelanjutan pembangunan jembatan tersebut segera di realisasikan,”harapnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menyebutkan, jika pemberhentian pembangunan jembatan tersebut karena faktor alam, dirinya membantah, lokasi pembangunan jembatan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor alam apapun, karena lokasi pembangunan jembatan tersebut jauh dari laut,”Pasang surat air pun tidak terlalu besar,”sebutnya.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang anggota DPRK Abdya Daerah Pemilihan (Dapil) III, Nurdianto ketika dimintai keterangannya oleh Suara Indonesia menyebutkan, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Abdya melalui Dinas terkait mengusulkan kembali kelanjutan pembangunan jembatan tersebut kepada pihak Provinsi.
“Dinas harus jemput bola, jangan sampai jembatan yang diharapkan masyatakat tersebut terbengkalai yang hanya menghabiskan anggaran saja, tetapi tidak bisa dimamfaatkan,”sebut Nurdianto singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Abdya, Rahwadi ST melalui Kabid Bina Marga, Afrida Surya ST terkait kelanjutan jembatan tersebut mengakui, pihaknya telah mengajukan perencanaan kembali kepada Dinas PU Provinsi Aceh.
“Jembatan tersebut bersumber anggaran APBA plot anggaran di DPU Provinsi, oleh karena itu kita dari DPU Abdya telah mengajukan rancangan kelanjutan pembangunan jembatan tersebut,”sebut Surya.
Namun, Surya pada kesempatan itu juga mengakui, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan jawaban dari Provinsi terkait kelanjutan pembangunan jembatan itu.
”Kalau kita lanjutkan menggunakan anggaran APBK kita tidak sanggup menampung, namun, kita akan terus berusaha baik melalui APBA maupun APBK,”akunya singkat.