Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Merasa di Intimidasi dan Diskomunikasi, Operator Handtraktor dan Traktor 4 WD Lapor Kadistanak

Avatar of admin
×

Merasa di Intimidasi dan Diskomunikasi, Operator Handtraktor dan Traktor 4 WD Lapor Kadistanak

Sebarkan artikel ini
IMG 20151231 142608
Kadistannak Abdya, Maswadi SP,MPd didampingi Maiyudin ST,MSc kabid UPTL Distannak saat menerima kedatangan sejumlah operator handtraktor dan traktor 4WD bersama Hob Keujruen dan Keujruen Blang di ruangannya

Reporter : Nazli

Blangpidie-Abdya, Suara Indonesia-News.Com – sebanyak 15 orang petugas operator handtraktor dan traktor 4 WD se-Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (31/12) mendatangi kantor Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan (Distannak) Kabupaten setempat.

Junaidi, salah seorang perwakilan ke 15 operator handtraktor dan traktror 4 WD kepada Suara Indonesia-News.com mengatakan, kehadiran mereka tersebut guna melaporkan intimidasi dari sejumlah pihak kepada mereka terkait belum dibajaknya sejumlah lahan persawahan di gampong tersebut.

Menurutnya, belum dibajaknya sawah tersebut dikarenkan diareal persawahan belum di aliri air, akibatnya tanah sawah tersebut kering dan licin.

”Bila dipaksakan akan merusak traktor ataupun handtraktor dan bisa tergelincir bila airnya setegah-setegah,”aku Junaidi.

Dijelaskan Junaidi, jika areal persawahan milik warga tersebut ingin dibajak, seharusnya anek blang (pemilik sawah) mengaliri air secukupnya, sehingga handtraktor dan traktor dapat bekerja maksimal.

Baca Juga :  Gunakan Barang Haram, Seorang Pemilik Bengkel Motor di Sumenep Berurusan Dengan Polisi

”Kondisi persawahan yang ada di kecamatan Kuala Batee khususya di Alue Jeurujk saat ini, sebagian besar tidak memiliki air yang cukup,”sebutnya.

Terkait ketersediaan alat-alat pertanian, Junaidi mengakui, ketersediaan handtraktor dan traktor 4 WD untuk saat ini sudah cukup memadai, walau masih ada operator yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

”Untuk persediaan alat saya rasa sudah cukup untuk saat ini,”tegasnya.

Hal senada juga di ungkapkan operator traktor 4 WD Kecamatan Kuala Batee, Jamali. Menurutnya, keterlambatan pengolahan sawah di sejumlah kecamatan tersebut bukan karena factor malasnya operator ataupun tidak tersediaannya alat, melainkan ada diskomunikasi antara pengawas lapangan dengan pihaknya.

“Oleh karena itu, kami berinisiatif melaporkan hal ini, sehingga didapatkan solusi yang baik untuk kelansungan pengarapan lahan persawahan petani,”sebutnya.

Jamali menegaskan, pihaknya sangat mengharapkan permasalahan itu dapat diselesaikan, mengingat masa tanam serentak sudah dimulai.

Baca Juga :  Truk Lawan Dua Motor, Satu Meninggal

”Jika tidak ingin ketinggalan jauh, beberapa kecamatan yang belum 100 persen pengolahan sawah itu harus segera di cari solusi yang baik segera,”tegasnya singkat.

Terkait masalah tersebut, Kadistannak Abdya, Maswadi SP,MPd, kepada awak media menegaskan, setiap masalah akan di selesaikan secara musyawarah.

”Apapun permasalahannya akan kita musyawarahkan,”tegasnya.

Menurutnya, pihak Distannak Abdya akan bekerjasama dengan pihak Kodim 0110 Abdya untuk mengerahkan Babinsa guna dapat menyelesaikan persoalan dilapangan secara persuasif.

”Tujuan kita jelas untuk mengsukseskan setiap program dari pusat dalam hal swasembada pangan,”imbuh Maswadi.

Dalam hal ketahanan pangan, lanjut Maswadi, pihaknya tidak mau berkompromi pada hal-hal yang bersifat mengganggu, sebab Pemkab Abdya hingga detik ini masih komit dapat meningkatkan produksi dan produktifitas padi, jagung dan kedelai (pajale).

”Kita akan terus berusaha untuk kesejahteraan masyarakat dan Abdya,”pungkasnya.