Masyarakat Raja Ampat, Harus Waspada Dengan Tukang Rumah Pribadi Yang Nakal - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Masyarakat Raja Ampat, Harus Waspada Dengan Tukang Rumah Pribadi Yang Nakal

×

Masyarakat Raja Ampat, Harus Waspada Dengan Tukang Rumah Pribadi Yang Nakal

Sebarkan artikel ini
PA256322
Rumah ZN yang dalam tahap pengerjaan

Raja Ampat, Suara Indonesia-News.Com – Di manapun, proses pembuatan rumah pribadi bisa membawa kebahagiaan.Namun,sebaliknya proses tersebut juga bisa bisa membawa mimpi buruk.

Proses pembuatan rumah pribadi yang sudah direncanakan dengan mendetail sekalipun bisa mundur dari batas waktu pengerjaan atau melebihi anggaran bahkan hasilnya jauh berbeda dari rancangan awal.

Untuk itu, jangan remehkan salah satu faktor sangat menentukan dalam proses pembuatan rumah pribadi yaitu pemilihan tukang yang terpercaya.

Seperti yang dialami wartawan Suara Indonesia berinisial (ZN) rumahnya yang berukuran 7×8 meter persegi yang terletak di jalan bhayangkara kelurahan Waisai Kota, Senin (30/9/2015) dipercayakan dikerjakan oleh tukang yang berinisial (AR), namun tidak sesuai dengan yang diharapkan pemilik rumah dari pemasangan keramik yang tidak siku di ruang tamu dan kamar keluarga, namun pemilik rumah tetap bersabar tidak mempermasalahakan hal tersebut.

Baca Juga :  Banjir Dahsyat Landa Aceh Utara, 19.660 Jiwa Mengungsi

Namun saat AR  datang bekerja, Senin (26/10/2015) sore hari sekira pukul 16 :30 wit bermaksud memasang keramik di ruangan dapur, AR pun mengangkut keramik yang dititipkan ZN di rumah tetangga. Melihat AR mengangkut keramik ZN pun menanyakan terkait jumlah keramik yang dibawanya, AR menujuk jumlah keramik yang diambilnya berjumlah 7 karton, pemilik rumah ZN menjadi heran sedangkan keramik awalnya berjumlah 65 dos/karton sebelum dipasang di ruang kamar keluarga dan ruang tamu, usai dipasang dikamar keluarga dan ruang tamu. Pagi harinya keramik setelah dihitung oleh ZN tersisa 42 dos/karton mengapa hanya tersisa 29 karton, wajar jika pemilik rumah mencari keramik yang 6 dos/karton tersebut. pasalnya menurut AR keramik yang dibawanya untuk dipasang diruangan dapur hanya berjumlah 7 dos.

Baca Juga :  Party Gay, 144 Pria di Gerebek Polres Jakut

Namun AR tidak terima dan naik pitam dan menyuruh ZN untuk membayar dan menghitung volume kerjanya yang belum selesai AR kerjakan sesuai dengan perjanjian awal. Hingga memaksa ZN harus membayar sembari mengeluarkan kata-kata yang kurang menyenangkan dan menunjuk muka pemilik rumah sembari mengancam, perbuatan AR sangat tidak terpuji dan tidak dapat ditiru.(Red)