BeritaPemerintahanSosial Budaya

Libatkan Partisipasi Warga, Kementerian Kebudayaan Bersihkan Cagar Budaya Terdampak Banjir

×

Libatkan Partisipasi Warga, Kementerian Kebudayaan Bersihkan Cagar Budaya Terdampak Banjir

Sebarkan artikel ini
IMG 20251231 192128
Foto : Warga bersihkan cagar budaya Makam Sultan Ahmad di Desa Paya Naden, Kecamatan Madat, Kab. Aceh Timur dari lumpur yang dibawa banjir bandang bulan lalu.

ACEH TIMUR, Rabu (31/12) suaraindonesia-news.com – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I Aceh dan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur melaksanakan kegiatan pembersihan lumpur pada sejumlah cagar budaya yang terdampak bencana banjir yang terjadi pada 26 November 2025.

Kegiatan pembersihan situs sejarah tersebut dikemas dalam program bertajuk “Meuseuraya”, yang mengusung semangat gotong royong dengan melibatkan partisipasi komunitas budaya, seniman, pegiat budaya, tokoh masyarakat, perangkat desa, relawan bencana, serta masyarakat setempat.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Timur, Bustami, menjelaskan bahwa program Meuseuraya merupakan amanah dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah.

“Program ini dikemas dalam bentuk gotong royong di lokasi-lokasi situs sejarah yang terdampak banjir di Aceh Timur. Tujuannya agar situs-situs sejarah tetap terjaga keutuhannya, serta dilakukan pemulihan dan rekonstruksi pada situs yang membutuhkan penanganan lanjutan,” ujar Bustami.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Suriadi, menyampaikan bahwa program Meuseuraya dilaksanakan selama dua hari, yakni pada 30 hingga 31 Desember 2025, di sebanyak 20 titik lokasi cagar budaya yang terdampak banjir dan longsor.

“Program Meuseuraya dilaksanakan secara serentak di 20 titik lokasi cagar budaya yang tersebar di Kecamatan Madat, Simpang Ulim, Lokop, Peureulak, dan Idi Rayeuk,” jelas Suriadi.

Di tingkat desa, Kepala Desa (Keuchik) Gampong Paya Naden, Budiman Ismail, mengungkapkan bahwa ratusan warga desanya turut ambil bagian dalam kegiatan gotong royong membersihkan kompleks Makam Sultan Ahmad beserta lingkungan masjid yang berada di sekitar area situs cagar budaya tersebut.

“Sebanyak 140 warga selama dua hari melakukan gotong royong membersihkan Makam Sultan Ahmad dan lingkungan masjid. Desa Paya Naden merupakan salah satu desa yang terdampak paling parah di Kecamatan Madat akibat banjir. Tidak hanya makam, banyak rumah warga yang rusak parah dan dipenuhi lumpur,” kata Budiman.

Ia menambahkan, masyarakat dan Pemerintah Desa Paya Naden menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Kebudayaan RI, BPK Wilayah Aceh, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur atas dukungan berupa bantuan peralatan kebersihan.

“Dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui program Meuseuraya ini sangat bermanfaat, mengingat kondisi cagar budaya yang tertutup lumpur akibat banjir,” pungkasnya.

Reporter: Masri
Editor: Amin
Publisher: Eka Putri

Tinggalkan Balasan