BeritaPemerintahanPeristiwa

Masuki Hari ke-22 Pasca Banjir Bandang, Gas Elpiji 3 Kg Masih Langka di Aceh

Avatar of admin
×

Masuki Hari ke-22 Pasca Banjir Bandang, Gas Elpiji 3 Kg Masih Langka di Aceh

Sebarkan artikel ini
IMG 20251218 150157
Foto: Warga sedang menunggu antrian gas elpiji di salah satu pangkalan di Madat.

ACEH TIMUR, Kamis (18/12) – suaraindonesia-news.comMemasuki hari ke-22 pascabanjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, masyarakat masih menghadapi kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kelangkaan tersebut dirasakan di berbagai daerah terdampak banjir, terutama di Aceh Timur dan Aceh Utara.

Pantauan suaraindonesia-news.com pada Kamis (18/12) menunjukkan puluhan warga terpaksa mengantre selama berjam-jam di sejumlah pangkalan gas. Kondisi ini diduga terjadi akibat terbatasnya distribusi gas elpiji dari pihak Pertamina ke wilayah terdampak.

Sejumlah warga di Kecamatan Madat, Aceh Timur, serta beberapa wilayah di Aceh Utara seperti Tanah Jambo Aye, Langkahan, dan kecamatan lainnya mengeluhkan sulitnya memperoleh gas elpiji 3 kg. Bahkan, sebagian warga mengaku harus mendatangi beberapa pangkalan gas dalam beberapa hari terakhir, namun stok elpiji kerap kosong.

“Untuk mendapatkan satu tabung gas saja sangat sulit. Kalaupun ada, harus menunggu antrean berjam-jam. Mirisnya, setelah antre hampir tiga jam di bawah terik matahari, stoknya justru habis,” ujar Nurhayati, warga Kecamatan Madat.

Tokoh masyarakat Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Marzuki, mengaku heran dengan terjadinya krisis gas elpiji pascabanjir. Menurutnya, kebutuhan gas seharusnya berkurang karena banyak warga terdampak banjir yang kini tinggal di tempat pengungsian.

“Puluhan kepala keluarga saat ini tinggal di pengungsian dan tidak memasak di rumah karena banyak rumah yang rusak parah atau hanyut diterjang banjir. Namun, justru terjadi krisis gas elpiji,” kata Marzuki.

Ia mendesak Pertamina untuk segera mengambil langkah konkret guna mengatasi kelangkaan gas elpiji yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya korban banjir.

Baca Juga :  Lakalantas Mobil VS Sepeda Motor Terjadi di Nias

Keluhan juga datang dari masyarakat yang merasa kecewa karena keterbatasan kuota gas di pangkalan, sehingga tidak semua kebutuhan warga dapat terpenuhi. Kondisi ini dinilai perlu segera mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait.

Baca Juga :  Gelar Festival Kuliner Rawon 5236 Porsi, Polres Probolinggo Raih Penghargaan Rekor MURI Dunia

Hingga berita ini diturunkan, suaraindonesia-news.com belum memperoleh konfirmasi resmi dari pihak Pertamina yang berkantor di Lhokseumawe terkait penyebab dan solusi atas kelangkaan gas elpiji di wilayah terdampak banjir tersebut.

Tinggalkan Balasan