BALIKPAPAN, Selasa (2/12) suaraindonesia-news.com – Operasi Zebra Mahakam yang dilaksanakan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim bersama Polres jajaran selama dus pekan mulai 17 – 30 November 2025, menunjukkan tren positif dibandingkan tahun sebelumnya.
Operasi yang memprioritaskan edukasi dan keselamatan ini berhasil menekan angka pelanggaran dan penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah hukum Polda Kaltim.
Direktur Ditlantas Polda Kaltim, Kombes Pol Rifki, memaparkan bahwa selama operasi tersebut angka lakalantas terjadi penurunan 29 persen. Dimana, pada 2024 yang tercatat sebanyak 19 lakalantas turun menjadi 16 di tahun ini.
“Dari seluruh Polres jajaran, Polresta Samarinda dan Penajam Paser Utara paling banyak terjadi lakalantas, yang masing-masing berjumlah 4 kejadian,” ujar Rifki saat menggelar konferensi pers di Aula Ditlantas Polda Kaltim.
Kemudian untuk jajaran Polres lainnya seperti Kota Bontang hanya terjadi 2 lakalantas, Balikpapan 1, Kutai Kartanegara 1 ,Kutai Timur 1, Paser 2. Sedangkan untuk Polres Berau dan Mahulu nihil.
“Penurunan angka lakalantas ini juga dipengaruhi oleh beragam kegiatan preentif dan preventif yang dilaksanakan oleh Ditlantas Polda Kaltim beserta seluruh Polres jajaran selama operasi berlangsung. Sehingga sangat berdampak positif terhadap kesadaran masyarakat dalam berkendara,” ungkapnya.
Dalam penindakan pelanggaran, pada Operasi Zebra Mahakam 2025 juga menunjukkan tren positif, baik penindakan secara manual, elektronik maupun ETLE Mobile. Dimana, pada tahun 2024 penindakan tilang tercatat 2.778 menjadi 2.310 atau turun 15 persen di tahun 2025.
Secara rinci, dalam penindakan ini meliputi tilang manual sebanyak 1.543, tilang elektronik sebanyak 308 dan tilang menggunakan ETLE Mobile sebanyak 459. Untuk surat teguran berjumlah 4.217.
“Operasi Zebra Mahakam pada prinsipnya lebih mengedepankan kegiatan preentif dan preventif dari pada penegakan hukum. Kita tidak serta merta langsung memberikan tilang kepada pelanggar, tetapi kita berikan juga dengan edukasi terkait dengan kesadaran berlalulintas,” jelasnya.
Rifki mengutarakan, bahwa dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara, dalam operasi tersebut pihaknya juga melaksanakan berbagai kegiatan, yang meliputi penyuluhan, pemasangan spanduk, penempelan stiker, sambang komunitas melalui program “Polantas Menyapa”, sosialisasi ke sekolah dan kampus, pondok pesantren serta perusahaan.
“Penyuluhan yang kita dilakukan ini justru mengalami peningkatan dari tahun 2024 yang hanya berjumlah 8.782 kegiatan, menjadi 17.227 kegiatan di tahun 2025 atau meningkat 96 persen,” tuturnya.
Selain itu, Rifki menambahkan, pihaknya juga masif melaksanakan kegiatan preventif selama operasi zebra. Kegiatan ini meliputi Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Turjagwali) di lokasi-lokasi trable sport atau lokasi rawan terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalulintas.
“Selama Operasi Zebra di tahun 2025 kita melaksanakan Turjagwali sebanyak 24.187 kegiatan atau meningkat 19 persen dibandingkan dengan tahun 2024 yang berjumlah 20.382 kegiatan,” kata Rifki
“Selain Turjagwali, kegiatan lainnya berupa ramcek yang kita dilaksanakan bersama instansi terkait. Ramcek ini menyasar pengemudi truk dan bus di terminal-terminal di wilayah Kaltim,” pungkasnya.
