TRC PPA: Orang Tua dan Lingkungan Harus Bersatu Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita

TRC PPA: Orang Tua dan Lingkungan Harus Bersatu Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

×

TRC PPA: Orang Tua dan Lingkungan Harus Bersatu Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Sebarkan artikel ini
IMG 20251008 122918
Foto: Ketua Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (TRC PPA), Jeny Claudya Lumowa.

JAKARTA, Rabu (08/10) suaraindonesia-news.com – Ketua Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (TRC PPA), Jeny Claudya Lumowa, yang akrab disapa Bunda Naomi, menegaskan pentingnya peran orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam melindungi anak dari kejahatan seksual. Menurutnya, perlindungan anak harus dimulai dari rumah dengan komunikasi yang terbuka dan edukasi sejak dini.

“Anak harus tahu bahwa mereka memiliki hak atas tubuh mereka sendiri, dan tidak seorang pun boleh menyentuh bagian tubuh pribadi tanpa izin. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan batasan ini dan menciptakan komunikasi yang hangat serta penuh kepercayaan,” ujar Bunda Naomi, Selasa (7/10/2025).

Bunda Naomi menjelaskan, pendidikan tentang batasan tubuh menjadi pondasi untuk mencegah kejahatan seksual. Ia menekankan pentingnya mengajarkan anak mengenai bagian tubuh yang bersifat pribadi, seperti leher, dada, alat kelamin, dan anus, yang tidak boleh disentuh orang lain.

Baca Juga :  Kodim 0826/Pamekasan Gelar Lomba PBB SLTP dan SLTA dalam Rangka HUT TNI Ke-79

Selain itu, lanjutnya, orang tua perlu membiasakan komunikasi terbuka agar anak merasa aman untuk bercerita tentang apa pun yang membuat mereka tidak nyaman.

“Dengarkan anak dengan penuh kesabaran dan jangan pernah menghukum atau menyalahkan mereka ketika mengungkapkan sesuatu yang buruk. Anak harus yakin bahwa orang tua akan selalu mendukung dan melindungi mereka,” tambahnya.

Bunda Naomi juga mengingatkan tentang ancaman kekerasan seksual di dunia digital. Ia menekankan pentingnya pengawasan penggunaan internet dan media sosial anak.

“Orang tua harus tahu dengan siapa anak mereka berinteraksi secara daring. Gunakan fitur keamanan pada perangkat digital untuk memblokir konten berbahaya dan ajarkan anak tentang cara menjaga keamanan di internet,” jelasnya.

Selain keluarga, Bunda Naomi menilai sekolah juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang hak-hak anak dan pencegahan kekerasan seksual. Menurutnya, sekolah dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung proses pembelajaran anak agar terhindar dari bahaya kekerasan.

“Sekolah perlu dilibatkan sebagai pengawas sekaligus fasilitator dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak. Jika terjadi kasus kekerasan seksual, masyarakat jangan diam. Segera laporkan ke pihak berwenang dan pastikan anak mendapat dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan,” tegasnya.

TRC PPA menegaskan bahwa melindungi anak dari kejahatan seksual adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar, anak-anak diharapkan dapat tumbuh dengan aman, percaya diri, dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan.