PATI, Sabtu (04/10) suaraindonesia-news.com – Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) Wilayah II Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, meluncurkan inovasi baru, yang diberi nama ‘Si Terampil’.
Si Terampil ini sendiri merupakan singkatan dari Sistem Teknologi Rekayasa Mesin Pemberi Isyarat Lalu Lintas, dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik.
Demikian disampaikan Kepala BPSPP Wilayah II Dishub Provinsi Jawa Tengah, Priyo Hadi Susilo, di kantornya, Jalan P. Sudirman Pati, Jumat (03/10/25) sore.
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau yang lebih dikenal dengan sebutan traffic light ini, menurut Priyo, memiliki peran krusial dalam mengatur arus lalu lintas pada sebuah simpang di daerah perkotaan, meningkatkan keselamatan pengguna jalan, serta mengurangi kemacetan.
“Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih inovatif dan kepemimpinan yang kuat untuk mengatasi masalah ini. Dan memastikan APILL berfungsi dengan baik secara berkelanjutan”, terang Priyo Hadi Susilo.
Namun demikian, ia menegaskan, tanpa ada pemeliharaan yang baik terhadap APILL tersebut, maka akan mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan gangguan kelancaraan lalu lintas, bahkan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Terwujudnya Si Terampil ini, menurut Priyo, memiliki tujuan jangka pendek, yakni terpasangnya sistem teknologi mesin pemberi isyarat lalu lintas, di simpang SMP 4 Puri Pati. Untuk jangka menengah, akan dipasang pula di simpang RSUD Soewondo Pati.
“Tujuan jangka panjang, yakni terpasangnya sistem teknologi tersebut, di seluruh BPSPP Wilayah pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah”, tambahnya.
Dari analisis dengan menggunakan metode ASTRID, ungkap Priyo, terpilih isu strategis dengan skor tertinggi, diantara 5 isu yang ada, yang harus diselesaikan. Yaitu, belum optimalnya pengelolaan traffic light pada jalan provinsi.
“Dari hasil analisis diagnosa organisasi dengan Leavitt’s Model terhadap core issue, belum optimalnya sarana dan fasilitas teknologi untuk menunjang operasional APILL atau traffic light di Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah II”, tandasnya.
Priyo menyebut, inovasi Si Terampil ini, merupakan wujud aksi perubahan, dengan perencanaan yang cermat. Menerapkan manajemen mutu, meliputi tujuan, ruang lingkup dan batasan projek yang jelas. Termasuk identifikasi risiko potensial dan strategi mitigasinya, sesuai kebutuhan dan harapan.