SAMPANG, Sabtu (22/2) suaraindonesia-news.com – Selama 9 tahun lebih 3 ruang kelas SDN Majangan 1 Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, kondisinya rusak berat. Sehingga, 3 ruang kelas itu tidak dipergunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM).
Keterangan Kepala Sekolah SDN Majangan 1 Joko Ismoyo mengatakan, siswa dari 3 kelas yang ruangannya rusak berat menempati kelas lain dengan cara disekat menjadi dua. Ruang kelas 1 disekat dua dengan kelas 3. Ruang kelas 2 disekat dua dengan kelas 4 dan ruang kelas 5 disekat dua dengan kelas 6.
“Namun kondisi ruang kelas yang digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM), juga rusak. Dindingnya banyak yang retak dan lantainya ambles,” ungkapnya.
Dikatakan, gedung perpustakaan juga rusak berat. Kuda-kuda atapnya patah karena dimakan rayap. Sehingga, atap dan plafonya ambruk dan sudah lama tidak dipergunakan. Sementara bukunya disimpan diruang kelas.
“Ruang guru kondisinya tidak jauh berbeda. Dinding gedungnya retak besar dari atas sampai kebawah,” imbuhnya.
“Setiap tahun selama 9 tahun ia selalu mengusulkan agar mendapat rehab berat. Tapi sampai saat ini tidak ada realisasi,” pungkasnya.
Terakhir Joko Ismoyo menuturkan, ia jadi Kepala Sekolah SDN Majangan 1 sejak Tahun 2016 lalu, kondisi 3 ruang kelas yang rusak berat masih ada 1 ruangan bisa dipakai dengan cara ditengah ruangan diberi kayu penyangga.
“Tapi hanya bertahan 5 bulan, sebab kondisi bangunan semakin rusak berat dan berbahaya bagi siswa yang belajar di kelas itu. Sehingga, dipindah dan digabung bersama kelas lain dengan cara disekat jadi dua,” tandasnya.
