Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Lembaga kami berhak mengawasi setiap kebijakan publik yang akan dilaksanakan maupun yang sudah dilaksanakan dengan tujuan positif membangun untuk lebih baik.
Dengan akan dilaksanakannya dugaan kegiatan Ilegal anggota DPRD Kota Batu nanti tanggal 19 Agustus 2015, lembaga kami menghimbau agar pihak penegak hukum melakukan pengawasan maksimal, ” papar Sekretaris Lembaga Kajian Kebijakan Publik ( LKKP) Gaib Sampurno, 16/08/2015, dikantornya.
Menurutnya, kenapa diduga kegiatan itu ilegal, karena kegiatan itu tidak ada dalam daftar kegiatan DPRD Kota Batu, bahkan tiga fraksi dimana anggota itu bercokol sama sekali tidak mengetahui, ” tandas pria yang juga Ketua Persatuan Olahraga Billiar Kota Batu ini.
Selain tidak ada dalam daftar kegiatan DPRD maupun fraksinya tidak mengetahui, kegiatan itu menggunakan dana Rakyat Kota Batu, itu dibuktikan dengan dikeluarkannya dana 11 juta per orang. Yang mana, kata Gaib, semua berjumlah tiga orang.
Dana itu, kata dia, dikeluarkan hari kamis kemarin, tepatnya tanggal 13 Agustus 2015. Dana 33 juta itu dipergunakan untuk pembelian tiket saja tidak lebih.
Belum lagi nanti tanggal 19 Agustus 2015, mereka mendapatkan dana Rakyat untuk pelesir ke Korea Selatan itu sebanyak 40 juta per orang. Jadi total anggaran yang akan diterima adalah 51 juta per orang.
Seperti diketahui anggota DPRD yang akan melakukan kegiatan itu adalah RN, DK, dan HL. Mereka berasal dari demokrat dan PKB. Dan yang lembaga kami sayangkan adalah maksud dan tujuan ke Korea Selatan itu tidak jelas, selain fraksi mereka tidak ada yang tahu, mereka akan menggunakan uang Rakyat.
Alangkah bijaknya, kata Gaib, jika kegiatan itu di urungkan saja, bukankah masih banyak yang membutuhkan dana sebesar itu untuk kepentingan publik yang lebih bermanfaat, Kota Batu ini semakin ruwet dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Gaib mencontohkan, bagaimana upaya Wakil Rakyat terhadap pedagang kaki lima ( PKL) di alun – alun Kota Batu yang semakin membabi buta, tidakkah bisa bersama eksekutif mencari jalan keluar positif untuk para PKL dan Jargon Kota Batu sebagai Kota Wisata, apakah dibutuhkan peran pihak ketiga ( swasta) dalam mempercantik Kota Batu ini. ” pungkasnya berharap. ( kurniawan).













