Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Berita

Petani Maggot Temui Bupati Jember Malam Hari, Ada Apa?

Avatar of admin
×

Petani Maggot Temui Bupati Jember Malam Hari, Ada Apa?

Sebarkan artikel ini
IMG 20220714 121504
Foto: Bupati Jember Hendy Siswanto berfoto bersama para petani maggot Usai diskusi.

JEMBER, Kamis (14/7/2022) suaraindonesia-news.com – Para petani maggot yang tergabung dalam Yayasan Lingkungan Hidup Adiguna atau Yalidi dan Mitra Olah Limbah Indonesia atau Malindo menemui Bupati Jember Hendy Siswanto di Pendopo Bupati Jember, Rabu malam (13 Juli 2022).

Mereka datang atas undangan Bupati Jember untuk mendiskusikan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Jember.

Seperti diketahui, Kabupaten Jember dengan jumlah penduduk 2,5 juta jiwa, sehingga menghasilkan sampah yang fantastis setiap harinya.

Solusi untuk permasalahan sampah tersebut dapat diatasi dengan bertani maggot, sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari sampah.

Maggot atau belatung dari lalat Black Soldier Fly (BSF) mempunyai harga fresh maggot perkilonya Rp 6000, berguna untuk pakan bagi hewan unggas, burung serta ikan.

Seperti belatung pada umumnya, maggot dari lalat BSF hidup dengan mengonsumsi sampah organik, sehingga budidaya maggot ini merupakan solusi untuk mengurangi sampah dengan efektif.

Baca Juga :  Kunjungi Korem 121/Abw, Ketua Persit KCK Daerah XII/Tpr Beri Arahan Kepada Istri Prajurit

Alur budidaya maggot diawali dari telur lalat BSF lalu ditetaskan sampai menjadi larva. Kemudian maggot itu diberikan makan dari sampah organik, biasanya sampah dapur seperti nasi, buah, atau sayur. Dalam waktu 14 hari, larva itu akan membesar.

Maggot usia 14 hari kadar proteinnya paling tinggi, sangat baik untuk digunakan pakan ternak.

Budidaya maggot ini cukup bermanfaat untuk mengurangi jumlah sampah organik, terutama di rumah. Tidak tanggung-tanggung, 100 kg maggot BSF dapat mengurai sekitar 1 ton sampah organik hanya dalam waktu singkat yakni 1×24 jam.

“Maggot ini mempunyai potensi ekonomi yang sangat menjanjikan, selain bisa mengurangi sampah, ia juga dapat memberikan penghasilan bagi masyarakat. Nah temen-temen petani maggot ini menginginkan yang memfasilitasi penyediaan pakan maggot yaitu sampah organik adalah pemerintah,” jelas Bupati Jember Hendy Siswanto.

Ia menuturkan, selama ini petani maggot secara mandiri mengumpulkan sampah organik dari masyarakat (sampah rumah tangga), serta dari pasar tradisional.

“Namun mereka kesulitan ketika mengumpulkan sampah, sampah organik dan anorganik itu bercampur kan, jadi memilahnya secara manual butuh waktu lama, kita koordinasikan untuk mesin pemilah sampahnya serta pemetaan sampah organik seluruh Jember,” sambung Hendy.

Dengan dukungan pemerintah, Hendy meminta budidaya maggot ini bertumbuh besar dan mempekerjakan warga Jember lebih banyak lagi.

“Dengan begitu sampah berkurang, pengangguran juga dapat berkurang,” pungkasnya.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Nurul Anam
Publisher : Romla