Aksi Dalang Cilik Jember Ki Sheilo Pukau Penonton di Hari Seni Sedunia - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Aksi Dalang Cilik Jember Ki Sheilo Pukau Penonton di Hari Seni Sedunia

×

Aksi Dalang Cilik Jember Ki Sheilo Pukau Penonton di Hari Seni Sedunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20220416 193023
Dalang cilik Ki Sheilo saat membawakan lakon Sang Rajamala dalam pertunjukan wayangnya. (Foto: Guntur Rahmatullah/SI)

JEMBER, Sabtu (16/4/2022) suaraindonesia-news.com – Hari Seni Sedunia setiap tanggal 15 April diperingati oleh Sanggar Seni Lego Laras dengan menggelar pementasan wayang kulit bertempat di Kampung Londo Kencong Jember, Jumat malam (15/4/2022).

Pementasan wayang yang didalangi Ki Sheilo Dwistanoka, dalang cilik umur 15 tahun asal Jember itu membawakan lakon Sang Rajamala.

Alkisah, Raja Wiratha hendak merayakan hari jadinya. Sementara dua kembar bersaudara Raden Kencakarupa dan Rupakenca yang haus akan harta menggunakan kesempatan ini dengan menantang Sang Matswapati untuk adon-adon jago. Raja Wiratha pun menyanggupi permintaan si Kembar.

Tibalah saatnya adon-adon jago digelar.

Kanoman Kencakarupa dengan jago Raden Rajamala dan Raja Wiratha dengan jago Jagal Abilawa.

Seusai perang berkecamuk waktu itu Rajamala yang sudah lemas, mengeluh pada kakaknya agar direndam di sendang watari agar pulih tenaganya. Semar yang mengetahui hal licik tersebut, segera meminta kepada
Wrehatnala untuk memanah sendang watari dengan pusaka kadewatan Bramawarastra. Rajamala yang sudah bangkit, bilawa yang kehabisan tenaga, berperang dengan tenaga seadanya pun kembali bisa melemaskan Rajamala. Dan untuk terakhir kalinya Rajamala direndam di sendang dan akhirnya Rajamala diminta oleh ibunya, Dewi Watari untuk tetap bersatu dengan ibunya di dalam sendang watari.

IMG 20220416 193104
Ki Sheilo Dwistanoka (Foto: Guntur Rahmatullah/SI)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, Harry Agus Triono mengaku terpukau dengan penampilan dalang cilik Ki Sheilo.

Harry mengatakan, Pemkab Jember patut berbangga atas kebolehan ananda Sheilo Dwistanoka di usianya yang masih sangat muda sudah pandai dalam mementaskan lakon seni pematangan.

“Ini sangat luar biasa dan harus kita dukung karena ananda Sheilo ini adalah generasi penerus kita, di bidang seni pematangan,” ujar Harry.

Pihaknya mengaku akan berkolaborasi dengan pihak terkait guna mendukung pembinaan generasi muda Jember yang mempunyai jiwa seni budaya.

Selain itu juga, Harry menyampaikan saat ini Pemkab Jember sedang membangun Gedung Kesenian Jember sebagai tempat saling belajar, berproses bagi seluruh pelaku seni dan budaya di Kabupaten Jember.

Baca Juga :  Pasca Kejadian Pembubaran Paksa Acara IKM Guru PAUD, Kapolsek Larangan dan Ketua Himpaudi Sepakat Berdamai

“Gedungnya yaitu eks kantor Dinas Sosial di Jalan PB. Sudirman Jember,” ungkap Harry.

Pendirian Gedung Kesenian Jember tersebut merupakan langkah Pemkab Jember untuk melestarikan kesenian tradisional di Jember yang diakuinya memang sudah banyak terkikis.

Pementasan wayang oleh Dalang Ki Sheilo juga dihadiri perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Jember.

Kabid perlindungan anak, Joko Sutriswanto mendorong Ki Sheilo untuk bergabung ke dalam forum anak untuk selanjutnya dapat menjadi binaan DP3AKB Jember.

“Silahkan bergabung dengan forum anak Jember, supaya kami bisa mendukung potensi yang dimiliki anak dalam hal ini dalang cilik Ki Sheilo,” ujar Joko.

Joko juga menerangkan, seluruh orangtua dan masyarakat secara umum harus mengetahui hak anak itu apa saja.

“Ada 4 hak anak di antaranya hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi. Pagelaran wayang yang didalangi dalang cilik Ki Sheilo ini adalah bagian dari wujud hak partisipasi anak, dan ini harus kita dukung oleh semua lapisan masyarakat dan juga pemerintah,” pesannya.

Sementara itu, pelatih seni pedalangan Sanggar Seni Lego Laras, Ki Andik Fery Bisono menerangkan selain memperingati Hari Seni Sedunia, pementasan seni wayang yang didalangi muridnya Ki Sheilo tersebut juga dalam rangka mengikuti “Parade Dalang Bocah Provinsi Jawa Timur 2022” yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, dimana setiap peserta diwajibkan mengirimkan video pementasan wayang yang didalangi oleh dalang cilik atau dalang bocah.

“Pementasan sekarang ini selain menghibur warga memeriahkan Hari Seni Sedunia, juga kami rekam yang kemudian hasil videonya akan kami kirimkan ke Dinas Pariwisata Jatim untuk ikut serta dalam Parade Dalang Bocah Provinsi Jawa Timur 2022.
Ki Andik menerangkan, sebelumnya muridnya tersebut meraih juara favorit nasional dalam ajang kompetisi sabet wayang yang diadakan Himpunan Mahasiswa Prodi Seni Pedalangan, Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI Surakarta).

Baca Juga :  KIP Lakukan Monitoring GMHP Kecamatan Se Abdya

Sanggar Pasinaon Seni Lego Laras

Sanggar yang berlokasi di Desa Tembokrejo Kec. Gumukmas ini mulai mendidik talenta seni budaya sejak Februari 2020. Beberapa seni yang diajarkan di antaranya seni pedalangan, sinden, serta karawitan.

Ki Andik pelatih pedalangan menyampaikan, aktifnya sanggar ini sebagai tempat belajar mengajar (Pasinaon) berawal dari semangat para pelatih untuk mengisi waktu kosong para siswa yang tidak bisa PTM di sekolahnya dengan aktivitas yang positif.

“Kita mengajari anak-anak yang sedang tidak bisa PTM di sekolahnya masing-masing karena pandemi Covid-19, ada 14 anak-anak dari TK sampai SMP, terus yang sinden itu ada 6 orang dari SMP sampai Mahasiswa, semua dari wilayah Jember,” kata Ki Andik.

Ki Andik menyampaikan, sanggar pasinaon seni lego laras ini memiliki motto 3 kali pertemuan sudah bisa memainkan wayang, sudah bisa nyinden dan karawitan. Untuk memantapkan keahlian kepada para murid, para pelatih di sanggar tersebut mengajari satu guru satu murid secara bergantian.

Menurut Ki Andik, seni budaya adalah benteng bangsa. “Budaya adalah salah satu unsur dari benteng sebuah negara dan bangsa yang kuat adalah bangsa yang menghormati dan membanggakan budayanya sendiri,” imbuh Ki Andik.

Dia berpesan kepada seluruh muridnya untuk terus semangat belajar dan berani berkreasi.

“Dalang yang hebat adalah dalang yang berani untuk berkreasi, melatih mental seorang dalang karena dalang itu bukan hanya bisa memainkan wayang dan cakap mengolah kata-kata,namun juga dalang harus tahu bagaimana caranya untuk bisa menguasai suasana panggung dan membawa sebuah pertunjukan menjadi menarik dan tidak menjemukan,” pesannya.

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Ipul