Permudah Pendaftaran Haji, Menag Rilis Aplikasi Mobile HajiPintar - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita UtamaNasionalTeknologi

Permudah Pendaftaran Haji, Menag Rilis Aplikasi Mobile HajiPintar

×

Permudah Pendaftaran Haji, Menag Rilis Aplikasi Mobile HajiPintar

Sebarkan artikel ini
IMG 20220318 093722
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat rilis aplikasi Mobile HajiPintar.

JAKARTA, Jumat (18/03/2022) suaraindonesia-news.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas merilis inovasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) dalam pelayanan kepada jama’ah haji berupa aplikasi mobile HajiPintar.

Dengan aplikasi ini, calon jama’ah kini dapat mendaftar haji secara online. Aplikasi ini dirilis oleh Menag bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (17/3/22).

“Pada momentum Rakernas hari ini, saya bersyukur dan mengapresiasi, bisa me-launching pendaftaran haji secara elektronik. Cukup dengan menggunakan aplikasi mobile HajiPintar, jama’ah dapat mendaftar haji,” kata Menag didampingi Dirjen PHU Hilman Latief, dilansir dari Bogorupdate.

Menurutnya saat mendaftar, jama’ah tidak harus datang ke Kantor Kemenag Kab/Kota. Bukti pendaftaran hajinya dikirimkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan elektronik pula.

Baca Juga :  Kepala Bakamla RI Terima Kunjungan Commissioner Australian Border Force

Dengan sistem ini, kata Menag, Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri pun bisa mendaftar haji. Prosesnya sederhana, cepat, murah, dan mudah.

“Inovasi ini digagas semenjak Prof. Nizar Ali menjabat Dirjen Haji dan kini diwujudkan oleh Prof. Hilman Latif,” terang Menag.

Tak puas hanya sampai di aplikasi mobile HajiPintar, Menag meminta kepada jajaran Ditjen PHU untuk terus berinovasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu yang diusulkan Menag adalah pelaksanaan pembelajaran manasik haji di tanah air dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital.

“Layanan haji ke depan harus lebih modern. Pelayanan sebelum dan pascapandemi tentu tidak bisa kita samakan dengan pelayanan di masa mendatang. Apa yang kita launching hari ini adalah bagian dari transformasi digital. Kita harus beradaptasi dengan teknologi,” ungkapnya.

“Terus kembangkan. Misalnya, pembelajaran manasik di tanah air yang dilaksanakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital sehingga calon jemaah saat belajar manasik benar-benar bisa merasakan hadir di Makkah meskipun secara virtual. Ini akan sangat membantu jemaah haji kita daripada mengunakan cara konvensional. Saat ini sudah eranya Metaverse,” tambahnya.

Reporter : Iran G Hasibuan
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful