Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
PeristiwaRegional

Akibat Terkikis Air DAS Arakundo, Komplek Dayah Darul Huda Lueng Angen Terancam Abrasi

Avatar of admin
×

Akibat Terkikis Air DAS Arakundo, Komplek Dayah Darul Huda Lueng Angen Terancam Abrasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220108 124351
Ketua LSM Aceh Future, Razali Yusuf (foto tengah), didamping tokoh masyarakat setempat saat meninjau sungai di belakang komplek Dayah Darul Huda Lueng Angen.

ACEH UTARA, Sabtu (07/01/2021) suaraindonesia-news.com – Akibat terkikis air, bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Arakundo yang berada di belakang di komplek Dayah Darul Huda Lueng Angen Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara mulai terjadi abrasi, bila tidak ada penanganan cepat di khawatirkan abrasi makin meluas.

Berdasarkan amatan awak media dan LSM Acheh Future di lokasi komplek dayah Jumat (06/01), abrasi bantaran sungai kian luas, bahkan sejak 2 tahun terakhir lokasi tanah milik dayah pimpinan Teungku H.Muhammad Daud Ahmadi telah mengalami abrasi mencapai 30 meter.

Tgk Ahmad Yani kepada media ini membenarkan akibat terkikis air sungai, bantaran sungai DAS Arakundo yang berada di belakang komplek dayah telah alami abrasi yang cukup parah.

Kondisi bantaran sungai telah alami abrasi yang sangat parah, tanah milik dayah yang berada didekat sungai sejak 2 tahun telah abrasi capai 30 meter, ungkap Abi Paya Tukai sapaan akrab Tgk Ahmad Yani.

Menurut Abi Paya Tukai, sungai Arakundo arus air sangat deras dan sering meluap saat terjadi curah hujan tinggi.

“Sungai Arakundo arus air nya sangat deras dan sering meluap saat musim hujan, sehingga terjadinya kerukan tanah, kita khawatir bila abrasi meluas akan mengancam bangunan asrama santri yang berlantai 3,” sebutnya.

Ia berharap Kepada Pemerintah khususnya Balai Sungai Wilayah Sumatera 1 untuk membangun jetty atau tanggul dari batu gajah, jika tidak di khawatirkan bangunan dayah bisa ambruk.

“Harapan nya Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra 1 bisa membangun jetty atau tanggul dari batu gajah, untuk penahan abrasi, jika tidak ada penanganan cepat di khawatirkan bangunan dayah terancam amblas ke sungai,” tutup Abi Paya Tukai.

Pada kesempatan tersebut Ketua LSM Acheh Future, Razali Yusuf, mengungkapkan faktor penyebab abrasi DAS Arakundo selain arus sungai yang deras dan sering meluap saat musim hujan, maraknya aktivitas galian C sepanjang sungai menjadi salah satu penyebab utama terjadinya abrasi.

“Dari amatan kita, selain air sungai yang deras dan sering terjadinya luapan sungai saat musim hujan, maraknya ekplorasi pasir yang tidak terkendali, menjadi zalah satu faktor penyebab terjadinya abrasi di sepanjang DAS Arakundo,” ucap Cekli panggilan akrab Razali Yusuf.

Lanjutnya, disamping pemerintah harus membangun tanggul penahan abrasi, daerah daerah yang rawan abrasi, Pemerintah juga harus menertibkan aktivitas galian C ilegal di sepanjang sungai.

“Disamping harus dibangun tanggul penahan abrasi daerah yang rawan, Pemerintah juga harus menertibkan aktivitas galian C ilegal di sepanjang sungai Arakundo,” tegas Cekli.

Sebagaimana kita ketahui Dayah Darul Huda yang menampung lebih kurang 4500 santri dari berbagai daerah tepatnya terletak di Desa Krueng Lingka Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara.

Baca Juga :  Ternyata Begini Ulah Penambang Ilegal Untuk Dapat IUP Gunung Sadeng

Sungai Arakudo merupakan sungai yang berada di bawah Balai Wilayah Sungai Sumatra 1, yang terkenal ekstrim karena air nya sangat deras dan keruh, yang mengalir dari pegunungan Gayo Lues. Setiap tingginya curah hujan sungai tersebut sering meluap yang menyebabkan terjadi nya banjir sampai kemukiman warga di beberapa kawasan Aceh Timur dan Aceh Utara.

Baca Juga :  30 Bacaleg Resmi Daftar ke KPU, PDIP Kota Batu Optimis Raih 10 Kursi

Reporter : Masri
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful