Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Memasuki H + 5 lebaran atau akhir cuti bersama, ribuan wisatawan dari berbagai daerah memadati tempat-tempat wisata di kota Batu. Akibatnya banyaknya kendaraan yang terjebak kemacetan. Kondisi ini membuat petugas kepolisian Polres Batu melakukan sistem buka tutup di perempatan pendem yang menjadi pintu masuk kota Batu dari arah Malang dan Surabaya.
Sejak Selasa pagi (21/7) pukul 08.00 WIB arus kendaraan wisatawan yang menuju ke kota wisata Batu terus mengalami peningkatan hingga sore hari. Akibat peningkatan arus kendaraan ini sejumlah petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Perhubungan Kota Batu dan TNI dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas dengan memasang pembatas jalan.

“Pembatas jalan yang di lakukan oleh petugas adalah di peruntukan agar arus kendaraan dari arah Malang lewat Dau dan arus kendaraan dari Surabaya lewat Karang ploso tidak terhambat” kata AKP Joko T Widodo Koposlantas Pendem Polres Batu, Selasa (21/7)
Menurutnya, Berdasarkan pantauan kepolisian tercatat sedikitnya kendaraan yang melintasi pertigaan Pendem sekitar 60 hingga 70 unit kendaraan. Sementara itu selain menerapkan sistem buka tutup petugas, kata joko juga melakukan optimalisasi jalur alternatif di beberapa titik agar jalur utama tidak padat.
“Kepadatan lalu lintas juga akan meningkat pada sore hingga malam hari saat wisatawan pulang dari kota Batu dan arus balik karena akhir cuti bersama” imbuhnya
Pantauan media ini, sejak pukul 09.00 WIB pagi Lebih dari 14 tempat wisata di kota Batu membanjiri tempat-tempat wisata, di Jatim park2, sejak pagi sudah terlihat kemacetan, lahan parkir yang telah disiapkan management ternyata sudah tak mampu menampung ribuan kendaraan kendaraan roda empat dan bus wisata meluber ke jalan yang menimbulkan kemacetan semakin parah
Kemacetan terjadi dari arah Malang dan Surabaya melalui jalur lingkar selatan lewat BNS, mulai depan Rumah sakit Baptis arah Batu macet sejak pukul 09.00 WIB. Sedangkan jalur tengah padat dan merayap.
“Saya pulang dari Batu menuju lewat jalur tengah yang jaraknya ya sekitar 6 km, itu membutuhkan waktu satu jam lebih, karena padatnya kendaraan” Ujar Pamor Patriawan warga Beji kecamatan Junrejo
Menurutnya, kemacetan itu terjadi dimana-mana, “Lewat jalur tengah, Jalur lingkar selatan dan utara, saya kira sama saja , dari pada macet saya lebih memilih menunggu cucu di rumah, kalau tidak macet saya baru keluar bersilaturrohmi ke Saudara dan kerabat” jelasnya. (adi Wiyono).













