JEMBER, Jumat (03/12/2021) suaraindonesia-news.com – Menjadi tenaga kerja di negeri orang masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat Indonesia untuk memperbaiki perekonomiannya. Kebanyakan dari mereka yang memilih menjadi TKI adalah kesulitan mendapatkan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya serta untuk mendapatkan modal usaha yang besar saat kembali ke kampung halamannya.
Seperti Sutiah, warga Desa Suci Kecamatan Panti Jember yang sebelumnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Hongkong, selama 10 tahun. Dia menceritakan, ketika masih di Hongkong, Sutiah bergabung dengan komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) di sana. Dalam komunitas itu, Sutiah mendapatkan keahlian membuat kerajinan aksesoris jilbab yang indah. Aksesoris itu berupa penjepit kain jilbab berbahan monel yang dikerjakan manual dengan tangan sendiri atau handmade.
Selain kerajinan aksesoris, Sutiah membuka warung di rumahnya Dusun Gaplek Desa Suci Kecamatan Panti.
“Bahannya dari kain dan manik-manik keramik seperti ini,” katanya sambil menunjukan hasil karya tangannya.
Sutiah juga bergabung dengan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) untuk memperluas jaringan serta mencari ilmu-ilmu yang baru terkait kemandirian perempuan. Dia mengaku senang di KPI mendapatkan teman baru sekaligus saling mendukung usaha yang dijalankan para anggota KPI.
Barang dagangan Sutiah dijual dengan harga Rp. 2.500 hingga Rp. 5.000. Dia menjual lewat marketplace di Facebook dan Instagram. Da juga memajangnya di warung miliknya, dan kalau ada ajang pameran dia ikut serta untuk memperluas jaringan pemasaran.
“Seperti saat ini, produk kerajinan aksesoris saya ikutkan pameran yang diselenggarakan KPI di Desa Suci Panti,” sambungnya.
Sementara itu Kepala Diskopum Jember Arismaya Parahita mendorong masyarakat Jember yang mempunyai usaha mikro untuk mendaftarkan produknya melalui aplikasi pemasaran produk UKM yang disediakan oleh Diskopum.
“Bisa langsung didaftarkan, secara online melalui produkumkmjember.id di situ bisa langsung klik daftar dan ikuti tahapan selanjutnya dan upload foto produknya dan harganya, supaya terdata di kami juga untuk pengembangan ke depannya,” ungkap Arismaya.
Arismaya juga menyampaikan, Diskopum Jember juga telah menyediakan berbagai pelatihan untuk UMKM naik kelas sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat Jember.
Koalisi Perempuan Indonesia Cabang Jember menggelar Festival Perempuan Berdaya dengan beberapa agenda.
Ada seminar nasional bertajuk “Perlindungan Desa Pada Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Pekerja Migran Indonesia” dengan menghadirkan beberapa narasumber seperti Anggota Komisi E DPRD Jatim Hari Putri Lestari, Kepala Desa Suci Ahmad Suyuthi, Kabid Perlindungan Perempuan pada DP3AKB Jember. Ada juga pameran produk UMKM anggota KPI Cabang Jember. Dan diakhiri acara jelajah wisata Desa Suci (UMKM Desa Suci) di antaranya mengunjungi kerajinan aluminium, kerajinan mini roasting kopi, dan kerajinan anyaman bambu.
Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful












