Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
RegionalSosial Budaya

Dorong Musik Patrol Jadi Warisan Budaya Tak Benda Milik Jember

Avatar of admin
×

Dorong Musik Patrol Jadi Warisan Budaya Tak Benda Milik Jember

Sebarkan artikel ini
IMG 20210623 003144
Diskusi publik dengan pokok pembahasan musik patrol, warisan budaya tak benda milik Jember. (Foto: Dok. Pemkab Jember).

JEMBER, Selasa (22/06/2021) suaraindonesia-news.com – Musik patrol, tentunya tidak asing bagi masyarakat Kabupaten Jember. Ya, musik tersebut sudah menjadi tradisi melekat khususnya saat bulan Ramadhan tiba.

Beberapa kelompok musik patrol akan berkeliling kampung menghibur warga saat sahur di bulan Ramadhan.

Musik hasil perpaduan suara kentongan ini telah ada sejak puluhan tahun lalu.

Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto bercerita tentang sejarah musik patrol itu ada dan menjadi tradisi di Kabupaten Jember.

“Saya saat masih remaja dulu bermain musik patrol, awalnya di Jember ini hanya ada dua kampung yang ada grup musik patrolnya yakni kampung Ledok dan kampung Kauman, lainnya belum ada. Saya main musik patrol mulai duduk di bangku SD, sekarang umur saya sudah hampir 60 tahun,” tutur Bupati Hendy menceritakan.

Bupati Hendy menyampaikan, musik patrol merupakan warisan budaya asli milik Kabupaten Jember, oleh karena itu masyarakat Jember harus menyadari dan paham betul mengenai apa yang dimiliki oleh Jember.

Sebagai wujud meningkatkan kesadaran masyarakat Jember terhadap warisan budaya yang dimilikinya ini, Pemkab Jember pun menggelar diskusi publik dengan menghadirkan para budayawan serta pegiat musik patrol.

Baca Juga :  Pangdam dan Kapolda Jatim, Tinjau Pos Pengamanan Malam Takbir

Acara diskusi publik itu bertajuk “Meneropong Warisan Budaya Tak Benda” dimana Musik Patrol menjadi pokok pembahasannya.

Acara ini diselenggarakan di Wisata Puncak Rembangan, Selasa (22/06/2021) dengan menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember, Jajaran Forkopimda, Kepala Disparbud Jember, Kepala Diskominfo, Pegiat Musik Patrol serta Para Budayawan.

Acara ini juga ditayangkan secara langsung sehingga dapat disaksikan seluruh warga Jember.

Bupati Hendy menyampaikan, musik patrol ini merupakan wujud dari kerjasama, memainkannya harus berkolaborasi, sesuai dengan asas kehidupan.

“Kalau kita bekerja sendiri, tidak bekerjasama, tidak berkolaborasi jangan harap bisa sukses. Bupati bukan orang hebat, kami mengajak siapapun itu untuk berkolaborasi, di bagian atau posisi apapun untuk mewujudkan Jember bangkit,” tegas Bupati Hendy.

Para pemateri dalam diskusi publik tersebut di antaranya, Bupati Jember Hendy Siswanto, Plt. Kepala Disparbud Jember Dhebora Krisnowati, Budayawan Jember RZ. Hakim dan Ketua Paguyuban Musik Patrol Jember Purnomo Hadi H.

Baca Juga :  Polresta Deli Serdang Lakukan Giat Baksos Religi Bersih-bersih Rumah Ibadah

Di sela-sela acara tersebut, Bupati Hendy didampingi Wabup Jember KH. MB. Firjaun Barlaman juga menyerahkan penghargaan kepada warga Jember, Misnawar sang maestro pencipta lagu Watu Ulo.

Plt. Kepala Disparbud Jember Dhebora Krisnowati mengatakan, Pemkab Jember akan mendaftarkan Musik Patrol ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) milik Kabupaten Jember.

“Musik Patrol ini akan kami usulkan sebagai WBTB milik Jember, targetnya 2022 sudah terdaftar. alasannya adalah musik patrol ini telah menjadi bagian seni budaya pada masyarakat Jember  yang tidak saja digunakan sebagai penanda bangun sahur, lebih dari itu musik patrol telah merambah ke berbagai hajatan masyarakat, sebagai hiburan khas Jember,” jelas Dhebora.

Melalui acara ini, Dhebora menginginkan seluruh masyarakat Jember bisa kenal dan paham tentang budayanya sendiri dan jangan sampai diklaim oleh pihak lain.

 

Reporter : Guntur Rahmatullah
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful