SUMENEP, Rabu (17/2/2021) suaraindonesia-news.com – Harga Cabai di Sumenep, Madura, Jawa Timur, sampai saat ini masih mahal. Salah satu penyebabnya harga cabai mahal karena pasokan kepada pengepul masi sangat minim.
Disamping itu juga, yang menjadi penyebab mahalnya cabai akibat musimnya bersamaan dengan cocok tanam padi, sehingga para petani hanya fokus bercocok tanam padi, akibatnya tidak sedikit konsumen yang mengeluh.
Pantauan suaraindonesia-news.com, harga cabai rawit di Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep perhari ini, Rabu 17 Februari 2021 masih di kisaran 55 ribu perkilo, di pengepul.
“Cabai rawit harganya masih mahal, ini saya ambil di petani dengan harga 55 ribu perkilonya,” kata salah seorang pengepul cabai, Hasim (17/02/2021).
Menurutnya, salah satu penyebab cabai mahal karena saat ini musim padi, jadi petani fokus menanam padi saja.
“Saat ini cabai mahal karena kebanyakan petani tidak punya lahan untuk bercocok tanam karena sudah ditanami padi, kalaupun ada yang masih jual cabai biasanya di daerah perbukitan yang daerahnya tidak cocok untuk ditanami padi sehingga ditanami cabai, mungkin salah satu penyebabnya itu cabai mahal karena pasokan minim,” sambungnya.
Pedagang lainnya, Yasin menuturkan akibat mahalnya cabai banyak pelanggan yang mengeluh.
“Harga cabai memang saat ini mahal, apa boleh buat pedagang juga belinya mahal,” pungkasnya.
Sedangkan harga di Pasar tradisional lebih mahal lagi tembus 90 ribu perkilo.
“Harga cabai di pasar Rubaru per ons nya 9 ribu kalau sekilo kisaran 90 sampai 100 ribu perkilo,” pungkas Zaenab pelanggan cabai.
Reporter : Sudirman
Editor : Redaksi
Publisher : Syaiful













