Angkutan Wisata Kawah Ijen Semrawut, Paguyuban TWI Mengeluh - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Peristiwa

Angkutan Wisata Kawah Ijen Semrawut, Paguyuban TWI Mengeluh

×

Angkutan Wisata Kawah Ijen Semrawut, Paguyuban TWI Mengeluh

Sebarkan artikel ini
Wisata Kawah Ijen
Wisata Kawah Ijen

Banyuwangi, Suara Indonesia-News.Com- Munculnya paguyuban “Trans Wisata Using” (TWU) yang melayani trayek angkutan wisata ke Kawah Ijen, diduga menjadi salah satu pemicu kesemerawutan angkutan wisata menuju destinasi wisata yang sangat terkenal di Eropa itu.

Pasalnya, jauh sebelum paguyuban TWU terbentuk, di kawasan Kecamatan Licin sudah lebih dulu berdiri Paguyuban “Trans Wisata Ijen” (TWI) yang sudah sejak beberapa tahun silam mulai merintis angkutan wisata tersebut.

Dengan berdirinya dua paguyuban tersebut, benturan kepentingan pun semakin tak terhindarkan seiring dengan semakin ramainya kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke kawasan wisata yang menjadi salah satu andalan  Kabupaten Banyuwangi itu.

Dari penelusuran di lapangan, Paguyuban TWI yang beranggotakan para pemilik kendaraan gardan ganda  (Four Whell Drive) itu sudah mulai merintis trayek angkutan wisata Kawah Ijen jauh sebelum kawasan wisata tersebut ramai pengunjung seperti sekarang ini.

Baca Juga :  Kapolres Abdya Silahturahmi dengan Komisioner KIP yang Baru Dilantik

Pengurus Paguyuban TWI, Yudhi Antonius, mengungkapkan, Paguyuban TWU dibentuk dan didirikan oleh “orang” Dinas Pariwisata.

“Kita tahu kok, bahwa yang mendirikan paguyuban TWU adalah orang dinas pariwisata. Dan itu jelas menyalahi aturan dan etika. Sebab sebagaimana tertulis dalam Undang-undang (UU) Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, jelas-jelas disebutkan bahwa masyarakat daerah sekitar punya hak pengelolaan pariwisata. Ini jelas melanggar, karena paguyuban TWU berbasis diluar wilayah Kecamatan Licin,” ungkapnya.

Mencuatnya kasus pemalakan terhadap pengunjung Kawah Ijen sebagaimana banyak diberitakana mass media beberapa waktu lalu, menurut Yudhi, merupakan isu yang sengaja dibesar-besarkan untuk mendiskreditkan paguyuban TWI.

Baca Juga :  Sidang Sengketa Tanah Ditunda Bulan Depan, Ada Apa dengan PA Pamekasan?

“Kita tidak pernah melakukan pemalakan. Yang kita lakukan sementara ini adalah upaya untuk berbagi penumpang dengan kendaraan milik Travel Agen. Itu saja. Sedangkan untuk mobil pribadi, kita biarkan saja mereka sampai ke Kawah Ijen, tanpa ada gangguan apapun,” tandasnya.

Kedepan, Yudhi berharap kepada Pemkab Banyuwangi untuk segera membuat regulasi untuk menertibkan trayek angkutan wisata Kawah Ijen dengan tetap mengacu kepada UU nomor; 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

“Kita yang merintis dan mengawali. Sekarang ketika sudah mulai ramai, semua berebut. Dan lama-lama kita akan tersingkir. Karena itu, kita akan coba melawan, apalagi kita didukung oleh undang-undang,” kata Yudhi. ( Dhonny ).