Raja Ampat, Suara Indonesia-News.Com – Paska dipalangnya Bandar Udara Marinda, Kamis (21/5/2015) lalu oleh masyarakat saonek yang menuntut hak atas tanah garapannya, ahirnya berujung pemalangan dan pengrusakan fasilitas bandara.
Akibat kejadian tersebut, akhirnya mengakibatkan lumpuhnya pengoperasian Bandar Udara Marinda.
Bandara Marinda yang diresmikan 19 Desember 2014 lalu tersebut, merupakan Bandara kelas tiga yang bernaung di Direktorat Perhubungan Udara (Kementerian Perhubungan Red).
Bandara Marinda Raja Ampat memiliki rute penerbangan dalam satu bulan delapan kali dengan tujuan Sorong,Waisai (Raja Ampat red), Kabare dengan jadwal penerbangan senin-jumat.
”kata Uspin AZ saat dikonfirmai media ini selasa 26/5 pukul 22.47 wit (Waktu Raja Ampat) melalui via telepon seluler.
Uspin AZ Kepala Bandara Marinda Raja Ampat menyayangkan, aksi pemalangan dan pengrusakan, yang akhirnya peristiwa tersebut berdampak kepada fasilitas bandara, seperti kaca pecah dan pintu terminal dipalang.
“Dengan kejadian ini ‘Bandara Marinda saat ini belum bisa beroperasi, kejadian ini sudah saya laporkan ke Direktorat Perhubungan di Jakarta,” Katas uspin yang baru menjabat empat bulan sebagai Kepala Bandara.
Ia berharapa permasalahan tersebut cepat selesai dan palang bisa dicabut, agar aktifitas Bandara bisa normal kembali. Pungkas Uspin. (Zainal).
