PAMEKASAN, Jumat (13/03/2020) suaraindonesia-news.com – Kepala Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Diffi Achmad Johansyah, mengatakan, pelaksanaan elektronifikasi transaksi di Pemkab Pamekasan secara umum berjalan baik. Ia menilai selama ini transaksi dengan cara nontunai itu sudah diperkuat dengan peraturan bupati.
Hal itu disampaikan Difi saat me-launching implementasi pembayaran nontunai dengan Sistem Quick Response Indonesia Standart (QRIS) dan Elektronik Transaksi di Pasar 17 Agustus, jalan Pintu Gerbang Kabupaten Pamekasan.
Di depan Bupati Pamekan Baddrut Tamam, Sekdakab Totok Hartono, jajaran pimpinan Bank Jatim Pusat dan Bank Jatim Pamekasan, dari utusan OJK, dan serta seluruh stake holder dan OPD serta beberapa tamu undangan lainnya, difi memberikan apresiasi atas kinerja Pemkab Pamekasan. Untuk kanal pembayaran atau cara pembayaran menggunakan nontunai, sudah mencakup 84% dari total 14 item yang menjadi target untuk dilakukan transkasi nontunai. Kemudian secara belanja pendapatan dan retribusi pun juga sudah dilakukan secara non tunai.
“Tentu ini sangat baik, tinggal hanya melakukan peningkatan saja, ini sudah menjadi bagian dari cara menjadikan pamekasan sebagai smart city,” terangnya.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mengatakan, QRIS adalah model pembayaran yang lebih cepat, bisa dipercaya, dan mudah untuk segala pembayaran. Ia bahkan menjelaskan pembayaran non tunai juga sudah diterapkan mulai dari gaji hingga beberapa hal lain. Langkah itu ditempuh untuk semangat keterbukaan serllllplta alur pembayaran yang tepat, cepat, mudah, dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Pasar ini ada sekitar 6.000 lebih masyarakat yang menggantungkan hidupnya di batik bisa lebih mempermudah dan lebih meningkatkan ekonomi para pembatik,” terangnya.
Reporter : May/Ita
Editor : Amin
Publisher : Ela













