Sumenep, Suara Indonesia-News.Com – Dinas pertanakan Sumenep menggelar kontes ternak sapi se kabupaten di lapangan Saronggi Kapupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (13/5/2015). Acara tersebut di ikuti 150 peserta.
Kontes ternak sapi kali ini di ikuti dari berbagai kecamatan, diantarannya Kecamatan lenteng, 17 ekor,
Kecamatan Ganding, 4 ekor, Kecamatan Guluk-guluk, 21 ekor, Kecamatan Rubabaru, 6 ekor, Kecamatan Dasuk, 15 ekor, Kecamatan Batu Putih, 8 ekor, Kecamatan Pasongsongan, 9 ekor, Kecamatan Ambuten, 13 ekor, Kecamatan Manding, 4 ekor, Kecamatan Gapura 23 ekor, Kecamatan Batang batang 8 ekor, Kecamatan Saronggi 14 ekor dan Kecamatan Bluto 4 ekor.
Sementara kreteria yang dilombakan dalam kontes tersebut meliputi, pejet betina sapi madura, balai induk sapi madura, kereman sapi madura.
Acara tersebut di hadiri langsung Bupati Sumenep Dr. Abuya Busro Karim. M. Si, Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidiq dan satker sekabupaten sumenep.
Sementara Bupati Sumenep Dr. KH. Abuya Busyro Karim, M. Si dalam sabutannya menyampaikan bahwa kegiatan kontes ternak sapi madura tersebut biasa dilaksanakan setiap tahun.
“Saya begitu bangga karna kontes ternak sapi madura tahun ini berlangsung meriah dan semakin semarak,”Kata Bupati.
Ia juga menyampaikan, atas nama pemerintah kabupaten sumenep mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut, ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan begitu juga para peserta kontes yang telah ikut memriahkan acara tersebut.
“Maksud dan tujuan di adakannya kontes sapi adalah bentuk kometmen pemerintah kabupaten sumenep dalam mendorong dan menggairahkan pengembangan populasi ternak sapi madura khususnya sumenep,”Jelanya.
Ditambahkan, sebagai penghasil ternak terbanyak di indonesia, sudah sepastinya sumenep menjadi lumbung daging di indonesia akan sangat naif jika sumenep yang memiliki penghasil ternak sapi tapi tidak memberikan dampak positif bagi peternak sapi. Ujar Bupati.
“Kedepan keberadaan sapi madura perlu terus di lestarikan dan di murnikan apalagi sumenep telah di tetapkan sebagai tempat pemurnian sapi madura yang di pusatkan di kepulauan sepudi, di tempat itu 100% hanya berisi sapi madura tidak boleh ada sapi luar madura,”Jelanya.
Masih menurut Bupati, hal itu di lakukan agar pelestarian sapi lokal madura terus meningkat bahkan kontes sapi yang kita lakukan saat ini, hanya dikhususkan untuk sapi lokal madura bukan sapi yang berasal dari proses inseminasi pesilangan atau yang kita kenal dengan sapi limusin. Unkapnya. (fjr/srim).