Probolinggo, Suara Indonesia-News.Com- Anggota DPR RI Komisi VIII Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, yang juga merupakan anggota MPR RI yang berangkat dari Dapil II Pasuruan-Probolinggo melalui Partai Nasdem, dalam rangka turun bawah melaksanakan reses, Jum’at (8/5/15) bersama Kapolres Probolinggo Kota AKBP. Iwan Setyawan, Wakil Wali Kota Probolinggo H. Suhadak, Wakil ketua DPRD Kota Probolinggo H. Zulfikar Himawan yang juga sebagai Ketua Partai Nasdem Kota Probolinggo dan anggota fraksi Partai Nasdem, serta ratusan abang becak melaksanakan Sholat bersama di Masjid Amanullah Polres probolinggo Kota.
Seusai melaksanakan Sholat Jum’at bersama, acara diawali dengan sambutan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Iwan Setyawan menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada para abang becak.
Dalam pesan Kamtibmas, AKBP Iwan Setyawan mengatakan bahwa semenjak dirinya menjabat Kapolres probolinggo Kota sudah dua kali ini Kota probolinggo mendapat penghargaan WTN hingga WTN Kencana. Karena hasil penilaian dari TIM Kementerian Perhubungan RI di Kota Probolinggo sudah tidak ditemukan adanya becak bermotor dijalan umum digunakan untuk mengangkut penumpang.
Kapolres AKBP Iwan setyawan juga mengatakan, Polisi melaksanakan tugas melarang becak bermotor tidak boleh dioperasikan untuk
mengankut/membawa penumpang karena berdasarkan UU. Polisi sebagai Petugas pelaksana UU dan yang membuat Uu adalah DPR.
AKBP Iwan setyawan berharap pesan-pesan Kamtibmas bisa dilaksanakan. Dan berharap Kota Probolinggo bisa mendapat penghargaan WTN Kencana lagi, harapnya.
Setelah selesai menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas AKBP Iwan Setyawan melakukan Undian tabungan Haji dan Umroh sebesar Rp.15 juta bagi anggota Polisi dan Imam masjid Amanullah yang rajin melakukan Sholat 5 (lima) waktu di Masjid Amanullah Polres Probolinggo Kota.
Setelah diundi, yang beruntung mendapat undian tabungan haji dan umroh kali ini adalah Ustad Choirul selaku Imam masjid Amanullah pada Sholat Jum’at.
Kapolres AKBP iwan Setyawan mengatakan, hadiah tabungan haji dan Umroh ini hanya boleh digunakan untuk biaya Haji dan Umroh saja, tidak boleh digunakan untuk kepentingan lainnya, ujarnya.
Sementara itu Drs. H. Hasan Aminuddin kepada AKBP Iwan Setyaman memberikan Gelar “Gus Wan”. Beliau ini pantas menyandang gelar Gus Wan, pasalnya beliau ini sangat getol dalam memakmurkan Rumah Allah, Masjid Amanullah, getol dalam membina Rohani dan mental anggotanya. Beliau dengan gelar “Gus Wan” maksudnya biar tetap Istiqomah dalam mamakmurkan Rumah Allah dan membina Rohani dan mental anggota, kelakar H. Hasan Aminuddin dalam mengawali sambutannya.
Selanjutnya Drs. H. Hasan Aminuddin dalam sambutannya mengatakan, dalam rangka reses anggota DPR RI turun ke Dapil adalah merupakan kewajiban anggota DPR RI untuk memberikan pencerahan dan pembelajaran politik kepada masyarakat agar tidak ada pembodohan politik dan rakyat tidak diombang ambingkan oleh polisi untuk kepentingan politik.
Dalam rangka reses anggota DPR RI selain memberikan pencerahan politik juga berkewajiban melakukan sosialisasi 4 (empat) Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD-1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Rakyat wajib dan punya hak untuk menegur anggota DPR Ri/DPRD bila mana tidak melakukan kewajibannya, kata H. Hasan Aminuddin.
Lebih lanjut Drs. H. Hasan Aminuddin mengatakan, saya sebagai anggota DPR RI Komisi VIII bermitra dengan Menteri Agama, Menteri Sosial dan Kesejahteraan Rakyat, Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak, BPBD. Dalam tugas kewajiban Komisi VIII DPR RI sudah berhasil memutuskan tidak menaikkan ONH yang sudah diputuskan oleh Menteri Agama, ditambah lagi Jemaah Haji Indonesia di Mekah dapat makan. Pesawat dari Indonesia langsung ke Medinah. Tabungan ONH bunganya langsung masuk ke tabungan orang yang mau naik Haji, sehingga orang yang sudah menabun haji waktu mau berangkat Haji tidak perlu menambah biaya lagi, ujarnya.
Drs. H. Hasan Aminuddin juga mengatakan, mengenai orang yang sudah naik Haji tidak boleh mendaftar lagi untuk pergi Haji. Naik Haji cukup sekali. Jumlah orang Indonesia yang mendaftarkan Haji tiap tahun 2 (dua) juta orang. Sedang Kuota 168 ribu orang. Setelah dihitung untuk pergi Haji tidak perlu menunggu selama 15 tahun lagi, tapi menunggu 6-7 tahun sudah bisa berangkat, ungkapnya.
Disinggung masalah tempat hiburan yang menimbulkan maksiat di Kota Probolinggo yang mendapat sorotan tajam dari Ormas Islam pada
akhir-akhir ini, mantan orang nomer satu di probolinggo ini mengatakan, tempat hiburan malam, Karaoke dan lain-lain yang menimbulkan maksiat di Kota Probolinggo ini sudah jelas-jelas melanggar budaya dan misi Kota Probolinggo, jujur saya sampai sakit
perut memikirnya, celotehnya.
Masalah ini, kata mantan orang nomer satu di probolinggo ini, perlu adanya ketegasan dari DPRD dan Pemkot. Bahkan terkait dengan tempat hiburan malam yang menimbulkan maksiat tersebut membuat Ormas Islam Kota Probolinggo, salah satunya PCNU dengan PWNU melayangkan surat kepada Walikota Probolinggo untuk segera menutup tempat-tempat hiburan yang menimbulkan maksiat tersebut, terangnya menandaskan.(Singgih)
