Pemkab Abdya Gelar Upacara Hardikda Ke-60 - Suara Indonesia
Example floating
Example floating
Berita

Pemkab Abdya Gelar Upacara Hardikda Ke-60

×

Pemkab Abdya Gelar Upacara Hardikda Ke-60

Sebarkan artikel ini
IMG 20190902 185525
Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Muslizar.MT saat membacakan teks pidato sambutan Plt Gubernur Aceh di acara Hardikda ke 60 Abdya.

ABDYA, Senin (02/9/2019) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) menggelar upacara Peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh, 2 September 2019 Ke-60, dihalaman Kantor Bupati setempat.

Bertindak selaku Pembina upacara Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Muslizar. MT, sedangkan komandan upacara dari kepala SD Jeumpa Said Alwi.

Dalam peringatan hardikda ke -60 ini, Wakil Bupati Abdya Muslizar. MT membacakan teks pidato sambutan Plt Gubernur Aceh Ir.Nova Ariansyah yang mengatakan, Hari Pendidikan Aceh yang diperingati setiap tahun tentu bukan hanya sekedar seremoni yang diwarnai dengan upacara belaka. Lebih dari itu, hari pendidikan ini harusnya menjadi momentum untuk mengevaluasi diri, sejauh mana pencapaian pendidikan yang kita raih selama ini.

“Melalui momentum Hari Pendidikan Aceh ini pula, kita perkuat tekad untuk dapat melahirkan generasi muda Aceh yang cakap, religius, kreatif, inovatif, inventif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta memiliki karakter keacehan yang kental. Dengan generasi muda yang berkualitas, Insya Allah kita akan mampu membawa perubahan menuju Aceh Hebat di masa mendatang,” terangnya.

Mengingat pentingnya pembangunan sektor pendidikan untuk membangun Aceh, kata dia, maka Pemerintah Aceh menempatkan pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam RPJMA 2017-2022, Melalui Program Aceh Carong Pemerintah Aceh bertekad untuk mewujudkan generasi Aceh yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional yang dicapai melalui pendidikan yang berkualitas.

“Program ini bisa terwujud jika seluruh elemen masyarakat mendukung sepenuhnya terutama para pemangku jabatan yang berwenang untuk dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin dan saling bersinergi dengan lembaga terkait khususnya dalam membangun Pendidikan di Aceh,” kata Wabup Muslizar.

Selain itu, untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Aceh tidak hanya mengalokasikan anggaran pendidikan sekitar 20 persen dari APBA, tapi juga diperkuat pula dengan dukungan dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA).

“Kita patut bersyukur bahwa ikhtiar yang telah kita jalankan selama dua tahun lebih ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan, dimana Pendidikan Aceh telah menampakkan geliatnya di tingkat nasional, diantaranya pada tahun 2018, sejumlah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Aceh meraih predikat terbaik pertama pada 6 kategori, prestasi ini merupakan hasil yang sangat membanggakan karena pada lomba GTK berprestasi tingkat nasional, Aceh berhasil masuk 3 besar dari 34 Provinsi di Indonesia,” terang Wabup.

Baca Juga :  Danrem 121/Abw Terima Tim Audit Kinerja Dari ltjen TNI

Pada tahun yang sama, kata Wabup, Guru dan Tenaga Kependidikan di bawah Kementerian Agama Aceh juga berhasil meraih juara umum dalam Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat nasional tahun 2018.

Sementara itu hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) juga menorehkan prestasi yang sangat memuaskan. Alhamdulillah Aceh di tahun ini berhasil menempati 5 besar dari 34 Provinsi di Indonesia dari sisi jumlah pelajar yang diterima di perguruan tinggi melalui jalur seleksi SNMPTN, bahkan, hampir di semua PTN terbaik di Indonesia ada pelajar dari Aceh, demikian juga pada tahun 2018 yang lalu.

Selanjutnya, pada tahun 2018, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh juga telah mengirimkan sebanyak 10 (sepuluh) orang siswa-siswi SMK Penerbangan Aceh termasuk Guru SMK Penerbangan untuk menjalani program magang di pabrik Pesawat Terbang Boeing yang dipusatkan pada Everett Community College di Seattle, Washington Amerika Serikat.

“Ini merupakan modal awal untuk mengembangkan lebih jauh sektor kedirgantaraan Aceh suatu saat nanti. Sedangkan akhir tahun 2017 yang lalu, Pemerintah Aceh juga telah mengirimkan sejumlah guru dan siswa SMK ke PT. Innovam yang berkantor pusat di Negara Belanda untuk mengikuti Pelatihan Otomotif Multibrand bertaraf Internasional,” jelasnya.

Disamping itu, pada tahun 2019 ini, hasil kelulusan Ujian Nasional  Berbasis  Komputer  (UNBK) tingkat SMA, SMK, dan MA, Aceh mengalami kenaikan secara signifikan, terutama hasil Ujian Nasional khusus SMK, yang mana, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya Aceh berada pada posisi juru kunci yaitu urutan ke-34 dari 34 Provinsi di Indonesia, sekarang meningkat menjadi peringkat ke-27 secara nasional.

Prestasi gemilang lainnya adalah perolehan nilai tertinggi hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK dan MA, di mana ada tiga puluh satu (31) orang siswa yang meraih nilai 100, jauh meningkat bila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tiga (3) orang siswa.

Baru-baru ini Provinsi Aceh juga berhasil merebut enam gelar juara di tingkat nasional pada event Apresiasi GTK PAUD dan DIKMAS dan memperoleh lima besar secara nasional, dalam tahun yang sama sejumlah siswa SMA juga mempersembahkan enam medali di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan empat medali dipersembahkan oleh siswa SMK pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang dilaksanakan di Jogyakarta.

Baca Juga :  Dukung Kesejahteraan Petani, Serda Abdus Salam Bantu Panen Jagung

“Adapun demikian, kita menyadari bahwa pencapaian ini belumlah cukup untuk kita merasa puas apalagi membanggakan diri, sebab pencapaian itu masih jauh dari harapan kita semua. Perlu pembenahan dan penguatan yang lebih komprehensif dalam membangun sistem pendidikan di daerah melalui berbagai program peningkatan mutu yang berkesinambungan,” tuturnya lagi.

Agar hal tersebut berjalan dengan baik, maka para pihak terkait, seperti Kepala Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru, pengawas sekolah, komite sekolah, manajemen penyelenggara, dan masyarakat harus dapat meningkatkan peran dan tanggung jawabnya sesuai dengan kedudukan dan tupoksi masing-masing.

Pemerintah Aceh juga telah membentuk 20 cabang dinas pendidikan di Kabupaten/Kota guna mendukung mutu pendidikan daerah, termasuk juga terus memberikan pelatihan bagi peningkatan mutu guru agar memiliki kompetensi yang tinggi.

Harapan kami sebagai Kepala Daerah, dalam tiga tahun ke depan kualitas pendidikan Aceh mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Akhirnya saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama pegiat pendidikan dan masyarakat yang telah mendukung penguatan sektor pendidikan di daerah ini. Semoga kerja sama yang baik ini dapat kita tingkatkan, sehingga kita dapat saling bahu-membahu menyukseskan Program Aceh Carong dan Aceh Meuadab di Nanggroe Aceh tercinta ini.

Demikian sambutan saya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Aceh ke-60 ini. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih atas dedikasi para guru, insan pendidikan dan pelajar Aceh yang telah mengharumkan nama daerah kita di tingkat nasional dan internasional.

“Semoga prestasi yang diraih menjadi pendorong semangat kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini,” tuturnya.

Selanjutnya, dilanjutkan penyerahan hadiah purna tugas secara simbolis kepada 1. Hasminur, Ama. Pd 2. Hasnidar, Ama. Pd, 3. Hj. Sukarni, Ama. Pd dan penyerahan hadiah Pawai ta’aruf 1 Muharram 1441 H/2019 M.

Pantauan awak media, acara tersebut dihadiri, Ny. Safra Mulyana, anggota DPRK Julinardi, kabag ren polres kompol sulaiman, kasubag bin kajari Abdya H. Azwar, SH, pasi Ops kodim 0110/Abdya kapten Inf Mohd. Arifin, ketua PN Blangpidie zulkarnaian, S.H, M.H, sekda Drs.Thamrin, asisten setdakab, kepala dinas, camat serta undangan lainnya.

Reporter : Nazli
Editor : Amin
Publisher : Mariska