SAMPANG, Senin (3/2) suaraindonesia-news.com – SDN Buker 2 di regrouping dijadikan satu dengan SDN Buker 1 Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. Sehingga, tidak semua ruang kelas terpakai. Terutama, ruang kelas yang kondisinya sudah tua dan rusak berat.
Ada 3 ruang kelas yang sudah 2 tahun tidak digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM), karena kondisi bangunan sudah tua dan rusak berat. Sehingga, di tengah ruangan tersebut diberi tiang penyangga dari bambu agar tidak ambruk.
Dikhawatirkan, 3 bangunan bekas ruang kelas itu ambruk secara mendadak ketika ada angin kencang, karena saat jam istirahat siswa bermain disekitar bangunan tersebut. Selain itu, posisi bangunannya 3 berada di tengah halaman sekolah.
“Sehingga, saat upacara bendera setiap hari Senin dan kegiatan senam siswa halaman sekolah tidak cukup. Karena, hasil regrouping SDN Buker 2 dijadikan satu ke SDN Buker 1 jumlah siswanya cukup banyak,” terang Kepala Sekolah SDN Buker 1, Sucipto.
Sucipto mengatakan, ia sudah mengajukan sebanyak 4 kali surat permohonan pembongkaran 3 ruang kelas yang tidak terpakai itu ke Dinas Pendidikan Sampang, tapi sampai saat ini belum terealisasi.
“Saya ngajukan surat permohonan pembongkaran 3 ruang kelas itu sejak Tahun 2023 lalu. Pada Tahun 2023 satu kali mengajukan surat permohonan pembongkaran dan pada Tahun 2024, mengajukan surat sebanyak 3 kali. Terakhir pada 12 Nopember 2024,” ungkapnya.
“Tapi sampai saat ini tidak ada tindakan pembongkaran. Padahal, prosedurnya sudah saya penuhi. Saya khawatir akan ambruk mendadak dan saat upacara pada hari Senin serta kegiatan senam siswa halaman sekolah tidak cukup,” pungkasnya.