SAMPANG, Rabu (29/4/2020) suaraindonesia-news.com – Rencana Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA), Kabupaten Sampang, yang akan merencana ulang pengelolaan pasar margalela I, mendapat dukungan dari 3 lembaga swadaya masyarakat (LSM) Sampang.
Tiga lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut, LP3D (lembaga Partisipasi Percepatan Pembangunan Daerah), JPKP (jaringan Pendamping Kinerja Pemerintah), dan Gerakan Peduli Rakyat (GAPERA).
Tiga ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) ini, duduk bareng memberi masukan terhadap permasalahan pasar Margalela I, yang banyak tidak dibuka oleh para pedagangnya, baik toko, lapak K-5, dan los pedagang basah tempat penjual ikan, ayam potong, daging, dan sayuran.
Menurut Ketua LSM LP3D Moh. Mansur, kalau memang Bappelitbanda Sampang, ingin merencana ulang pasar Margalela I, saya mendukung. Karena, di dalam pasar Margalela I, ada permasalahan pelik, yang harus segera ditangani dan dicarikan solusi terbaik. Sebab, fungsi sebuah pasar di Margalela I, sudah tidak jalan dan pedagang memilih menutup toko, lapak K-5, dan los tempat pedagang basah.
Langkahnya menurut Mansur, harus dibentuk tim khusus melalui OPD terkait melakukan langkah kongkrit untuk bersama memberikan sentuhan, agar pasar Margalela I bisa menarik dan dikenal masyarakat Sampang. Menurutnya, apa yang telah dilakukan pihak terkait Disperindagtam, memindahkan pasar sepeda motor, yang awalnya di pasar sore Dekgedek dipindah ke pasar Margalela I.
Sedangkan dinas terkait lainnya, seperti Disporabudpar, melakukan efen anak muda disekitar pasar Margalela I. Seperti even musik dan tari. Juga, even lainnya, dipusatkan dilokasi pasar Margalela I. Untuk Dinas koperasi, melakukan langkah-langkah agar PKL betah berdagang di pasar Margalela I.
Dengan mengarahkan, PKL yang tergusur dipinggir jalan, diberikan tempat di pasar Margalela I.
“Intinya harus dibentuk tim khusus untuk meramaikan pasar Margalela I. Dan harus ada Grand Design atau rancangan besar pasar Margalela I, ” jelas Mansur, panjang lebar.
Ungkapan senada juga dilontarkan Ketua LSM JPKP nurul A. Sugianto, SH. Pada prinsipnya, ibarat orang sakit, pasar Margalela I, harus segera diobati agar sembuh. Sebab, ada permasalahan komplek dan pelik, di dalam pasar Margalela I yaitu, masyarakat enggan berbelanja ke pasar tersebut. Akibatnya, sepi pembeli dan akhirnya para pedagang yang mempunyai toko, lapak K-5, dan los tempat pedagang basah, memilih untuk menutup dagangan mereka semua.
“Untuk itu, rencana Bappelitbangda Sampang, yang ingin merencana ulang, terkait pengelolaan pasar Margalela I, sangat mendukung dan dibentuk tim khusus OPD terkait. Karena, hanya dengan melakukan ini permasalahan yang ada di dalam pasar Margalela I, dapat terpecahkan dan menemukan solusi terbaik. Tapi harus dengan komitmen yang serius semua pihak yang terkait. Tanpa ada keseriusan, permasalahan yang ada, tidak akan terpecahkan dan terselesaikan dengan baik,” pungkasnya.
Sementara Ketua LSM Gerakan Peduli Rakyat (GAPERA), Moh. Nora, SE, mengatakan, keberadaan pasar untuk menggerakkan sendi-sendi perekonomian daerah. Dimana, tujuan akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kalau memang dianggap perlu untuk dilakukan rencana ulang terkait pasar Margalela I, tidak masalah dan harus dibentuk tim khusus OPD terksit. Yang jelas tujuannya, agar pasar Margalela I, berfungsi kembali dan pedagang kembali semangat berjualan. Sehingga, keberadaan toko kembali dibuka dan sendi perekonomian di pasar tersebut bergerak,” tandasnya.
Namun ada pikiran lain dari Ketua LSM Gapera. Menurutnya, untuk meramaikan pasar Margalela I, langkahnya harus berani memindah semua pedagang basah di pasar Srimangunan ke pasar Margalela I. Sebab, lokasi tempat pedagang basah di pasar Margaleka I, ada dan cukup memsdai. Seandainya tidak cukup, untuk pedagang basah khusus ayam potong dan daging, ditempatkan di los basah pasar Margalela II.
“Dengan cara demikian, bisa dipastikan keberadaan pasar Margalela I dan pasar Margalela II, akan dikenal masyarakat dan ramai pembeli. Karena, masyarakat setiap hari butuh mengkonsumsi ikan. Sehingga, kemanapun pasar pedagang basah berada (asal berada dalam satu wadah, red), dan masih bisa dijangkau oleh becak, roda dua dan roda empat, bisa dipastikan akan didatangi masyarakat Sampang,” tegasnya.
Terakhir, sementara pasar besar Srimangunan berlantai satu yang bangunannya cukup megah berada ditengah jantung kota Sampang, jadikan icon Kabupaten Sampang, sebagai lokasi pasar khusus pasar kering. Khusus pasar grosir bagi pedagang kecil atau pengecer, membeli dagangannya. Seperti pasar Turi Surabaya,” imbuhnya mantap.
Reporter : Nora/Luluk
Editor : Amin
Publisher : Ela