Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

2 Anak Tenggelam di Kolam Novotel

Avatar of admin
×

2 Anak Tenggelam di Kolam Novotel

Sebarkan artikel ini
2 BocahTewas Di Hotel Novotel
TKP Hotel Novotel

Reporter : Adhi

Surabaya, suaraindonesia-news.com – 2 bocah beridentitas Widitara Agustin (7) anak ke- 3 dari Wingan yang menjabat sebagai ketua RT.2 Rw.1 di Jl. Lumumba Dalam gg. II/25 dan Ambek (8) anak pasutri Rekmo dengan Winarti warga asal  Balik Papan, Kalimantan, diketahui menggapung di kolam renang Hotel Novotel Jl. Raya Ngagel, Surabaya, pada Sabtu (9/4) sore.

Tubuh keduanya diketahui mengambang dan keadaan kritis pada Sabtu (9/4) sekitar pukul 14.30 wib. Penemuan dua bocah tersebut  awal ditemukan oleh Winarti ibu korban Ambek dan juga petugas Kebersihan Taman Hotel Novotel.

Winarti adalah pengunjung yang menginap di hotel Novotel, bersama putranya Ambek berkunjung ke rumah sanak saudaranya Wingan  warga Jl. Lumumba Dalam gg. II/25 (belakang hotel).

Tidak lama Ambek mengajak putri Wingan yaitu Widitara Agustin untuk ikut ke hotel dan berenang bersama dengan ibunya (Winarti). Winarti mengajak Widitara Agustin anak putri dari Wingan untuk menemaniputranya Ambek untuk berenang di hotel Novotel. Sekitar pukul 14.00 WIB, ketiganya berada di kolam renang.

Sesampainya di kolam renang hotel, Winarti berpamit kepada anak dan keponakanya (Ambek) ke kamar ganti untuk ganti baju renang   yang jaraknya 20 meter dari kolam renang, sedangkan kedua bocah bermain disekitaran kolam renang.

Tidak lama dengan hitungan menit kemudian Winarti keluar dari kamar ganti, melihat kedua tubuh bocah yaitu putra dan keponakanya mengapung tidak bergerak, seketika histeris dan meminta bantuan kepada petugas kebersihan taman. Melihat dua tubuh kecil mengapung petugas kebersihan taman langsung melaporkan ke pihak management hotel.

Baca Juga :  Roti Proyek Bandara Ngloram Picu Tuntutan Warga Kapuan

Tidak lama tubuh keduanya diangkat ke daratan, guna melakukan penyelamatan. Pihak hotel yang dibantu oleh dokter internal berupaya memberikan pertolongon awal, dengan memberikan nafas buatan dengan memompa paru-paru kedua korban.

Karena tidak ada hasil untuk keselamatan korban sehingga pihak hotel melarikan keduanya ke RSAL (rumah sakit Angkatan Laut).

Meski pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan pertolongon pertama dengan semaksimal mungkin, karena keterlambatan pertolongan awal sehingga nyawa kedua korban tidak bisa tertolong.

Atas kejadian yang dialami pihak keluarga Winarti dan Wingan melaporkan ke polsek Wonokromo, atas kejadian yang menimpah anak-anak mereka.

Laporan baru diterima oleh SPKT Polsek Wonokromo sekitar pukul 17.30 Wib. Hal tersebut di lontarkan oleh kanit Reskrim polsek wonokromo AKP Agung, saat di konfirmasi oleh media melalui via telfon pada minggu (10/4) pagi, pihaknya membenarkan atas kejadian itu.

“Memang ada 2 anak meninggal karena tercebur di kolam renang, dan sudah melaporkan ke kita, untuk sementara masih kita lakukan pemeriksaan kepada pihak dua security dan satu petugas kebersihan hotel Novotel,” ujarnya.

Agung juga memberikan keterangan, untuk kolam renang tersebut merupakan fasilitas yang dikhususkan oleh tamu hotel bukan untuk umum. Pihak hotel sudah memberikan himbauan kepada para tamu, tentang tidak menyediakan pengawasan tentang keselamatan bila tamu hotel mengunakan fasilitas berenang.

Baca Juga :  Widi Prasetyo : Tidak Ada Korban Dalam Bencana Longsor Jember

“Saya diinformasikan oleh pihak hotel bahwa untuk keselamatan para tamu penguna fasilitas kolam renang agar supaya bisa menjaga keselamatan diri masing-masing, terutama untuk anak-anak yang masih kecil agar orang tuanya tetap mau mawas diri,” tambahnya.

Di tempat yang berbeda Harian Bangsa mencoba untuk mengkonfirmasi kepada pihak management hotel Novotel, Tatok selaku Manager Regional Novotel angkat bicara tentang tewasnya dua bocah tersebut. Totok memberikan keterangan bahwa untuk dua korban saat ditemukan sudah mengambang pihaknya sudah melakukan pertolongan awal yang melibatkan dokter internal dari pihak Novotel.

“Pihak kita yang dibantu oleh dokter sudah melakukan pertolongon awal di tempat kejadian, karena tidak berhasil kita larikan ke rumah sakit,” ujarnya.

Saat digelontor pertanyaan kembali apakah pihak hotel sebelumnya sudah mengetahui kedua korban tewas ditempat kejadian karena lambatnya petolongan, Tatok engan menjawabnya.

“Saya tidak tahu kalau itu,pokoknya kita sudah melakukan penanganan awal dan melakukan permintaan maaf kepada pihak keluarga atau orang tua korban,” ucap Tatok.

Saat dipertanyakan lebih lanjut tentang adakah pemberian santunan bela sungkawa kepada orang tua korban, Tatok  memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan.

“Sudah jangan dibahas mas karena saya pusing, dan bila tidak keberatan nama hotel jangan dicantumkan,” tutupnya.