Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Diduga Data Asal-asalan dan tidak tepat Sasaran,Kepala Desa se-Kecamatan Setia menolak PKH

×

Diduga Data Asal-asalan dan tidak tepat Sasaran,Kepala Desa se-Kecamatan Setia menolak PKH

Sebarkan artikel ini
IMG 20151013 184517

BLANGPIDIE, SuaraIndonesia-News.com – Kepala Desa se-Kecamatan Setia Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menolak program keluarga harapan (PKH) dari pemerintah pusat tahun ini. Pasalnya, mereka menilai pendataan penerima bantuan itu asal-asalan dan banyak yang tidak tepat sasaran.

Barmawi ketua forum Keuchik (Kepala Desa) Kecamatan Setia didampingi Keuchik Alue Dama, Jamali kepada sejumlah awak media, Selasa (13/10) menyatakan terpaksa menyuarakan menolak bantuan PKH itu karena ada salah satu Desa di Kecamatan Setia sama sekali tidak masuk dalam data pengusulan penerima bantuan.

“Penolakkan ini merupakan permintaan aparatur gampong dan masyarakat yang menginginan kebersamaan di dalam Kecamatan Setia ini,”sebutnya.

 Ia menjelaskan, para kepala desa di Kecamatan Setia sering diprotes masyarakat bahkan hampir tiap hari didatangi warga yang tidak mendapatkan bantuan PKH maupun bantuan lainnya. Mereka menganggap, Kades tebang pilih dalam mengajukan penerima bantuan.

“Kami terpaksa menolak program pemerintah pusat ini, dengan tujuan pemerintah pusat melalui BPS memperbaiki data-data penerima bantuan sesuai dengan fakta di lapangan. Apabila program ini tetap dilaksanakan, kami khawatir malah menimbulkan keamanan yang kurang kondusif,”tegas Jamali.

Baca Juga :  Demi Keutuhan NKRI, Kapolres Dan Bupati Bojonegoro Gelar Istighotsah Dan Do’a Bersama

 Lebih lanjut disebutkan, kriteria miskin yang ditetapkan pemerintah sebagai penerima bantuan PKH itu juga tidak jelas, sehingga banyak warga mampu menerima bantuan, sedangkan yang benar-benar miskin justru tidak terdata sebagai penerima bantuan program itu.

“PKH itu kan program perlindungan sosial kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) jadi jangan sampai program ini justru memiskinkan orang miskin,”tegasnya.

Setelah program PHK untuk Kecamatan Setia dipending untuk sementara, lanjut Barmawi, pihaknya sangat berharap kepada pemerintah untuk mencari solusi terbaik, sehingga permasalahan pendataan yang kurang akurat tersebut dapat diselesaikan secara bijak.

“Ini menyangkut harkkat hidup manusia, jadi kami harapkan jangan main-main dalam pendataan, ini harus menjadi pedoman untuk lebih baik kedepannya,”harapnya.

Sementara itu, Camat Setia, Zulkifli SP ketika dimintai keterangannya terkait masalah tersebut mengakui, pihaknya bersama Keuchik dan aparatur gampong se-Kecamatan Setia telah menandatangani berita acara permohonan untuk segera dilakukan pendataan ulang terkait penerimaan PKH tersebut.

 “Setelah ditandatangani oleh seluruh aparatur gampong, berita acara tersebut langsung dikirimkan kepihak Dinas Sosial dan BPS. Penegasan dalam berita acara tersebut untuk segara dilakukan pendataan ulang secara menyeluruh,”sebut Zulkifli.

Baca Juga :  Warinussy: Kematian Dirman di Kali Didohu Mansel Bukan Rombongan Gubernur Papua Barat

 Namun, Zulkifli mengakui, pihaknya telah menyarankan kepada para kelapa desa dalam Kecamatan Setia untu menerima bantuan tersebut, sebab bantuan itu mau tidak mau harus tetap diterima.

”Masalah perbaikan data itukan berlajan untuk tahun yang akan datang, untuk tahun ini kita upayakan tetap diterima oleh keuchik,”tutupnya singkat.

Hal senada juga di ungkapan Kepala Dinas Sosial, Ketenanga kerjaan dan tranmigrasi (Dinsosnaer) Abdya, Yafrizal menanggapi penolakan tersebut. Menurutnya, data yang sudah keluarkan tersebut merupakan data hasil pendataan yang dilakukan oleh BPS melalui TNP2K tahun 2011.

“Ini memang permasalahan yang kita dapatkan, selain pendataan yang kurang valid juga masig menggunakan data-data tahun 2011,”sebutnya.

 Lebih lanjut dijelaskan, Yafrizal, pihak Dinas dalam hal tersebut hanya berwenang sebagai pengawasan. Sedangkan untuk memutuskan siapa penerimannya sudah diputuskan di pusat.

”Pemerintah Kabupaten melalui Dinsosnaker tidak bisa mengotak-atik data tersebut. Namun kita berharap kedepan harus ada perbaikan,”harapnya.(N).