Reporter: Lukman
Blora, Jumat (17/02/2017) suaraindonesia-news.com – Satu dari dua pelajar SMK Santopius Randublatung, Jawa Tengah, yang tenggelam saat sedang mencari burung di sekitar Sungai Kedungglonggong, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Sabtu (04/02/17) lalu, berhasil ditemukan di sungai Bengawan Solo tepatnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jumat (17/2/17) pukul 11.30 WIB.
Sebelumnya, pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2017 sekitar 16.00 wib korban bersama kedua temannya berburu burung di sungai Wulung kedung Glogong Randublatung, korban bersama temannya menyebrang sungai dengan berjalan kaki, namun ketiganya hanyut.
“Satu orang selamat, satu diketemukan sudah dalam keadaan meninggal dan satu baru di temukan pada hari jumat tanggal 17 Februari 2017,” Kata kapolres Blora AKBP Surisman SIK M.Hum Melalui kabag Humas AKP Sularno, SH.
Menurutnya, 14 hari korban baru ditemukan ketika pencarian dan jauh sekali tergerus air sungai Bengawan Solo hingga di Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro di bantaran Sungai Bengawan solo.
Korban ditemukan oleh Jumadi (50) warga Desa Sumberpitu, Kecanatan Cepu, bersama kedua rekannya bernama Susanto (35) dan Sarijan (36) melihat mayat mengapung di pinggir sungai Bengawan Solo ketika dirinya akan memancing. Saat itu kaget, setelah dirinya mendekat ternyata benar seorang mayat pria mengambang dengan posisi tengkurap, kemudian saksi Jumadi langsung melaporkan adanya mayat di bangawan solo tersebut ke kantor Polisi Polsek Cepu.
“Mendapati laporan tersebut, kami bersama tim medis langsung meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan kejadian tersebut dan melakukan evakuasi jenazah di sungai Bengawan Solo,” imbubnya.
“Mengingat identitas mayat tersebut yang sudah susah dikenali dengan kondisi tubuh yang sudah lebam serta membengkak, akhirnya warga dan polisi Cepu membawa mayat tersebut ke RSUD Soeprapto Cepu,” ceritanya
Setelah dilakukan identivikasi dan visum serta pihaknya mendapatkan informasi lanjutan sekitar pukul 13.00 WIB, dari Polsek Randublatung dan dengan ditemukannya butiran peluru senapan angin dari saku celana korban serta AKP Selamet menambahkan, setelah dilakukan pengecekan dengan mendatangkan pihak keluarga dari penuturan pihak keluarga korban yang mengenalinya dari pakaian yang terakhir dikenakan sebelum kejadian naas tersebut akhirnya memperoleh kepastian identitas korban.
“Sudah kami pastikan bahwa korban yang di temukan di sungai Bengawan Solo adalah salah satu korban meninggal dunia yang hanyut di sungai kedungglonggong, Kec. Randublatung, Kab. Blora dari kejadian tanggal 4 Februari 2017 lalu,” Ujar Kapolsek Cepu
Dr. Priyanto mengatakan dari pihak RSUD Soeprapto Cepu perihal penemuan mayat yang ditemukan warga dengan hasil dari pihak rumah sakit bahwa mayat tersebut diperkirakan sudah meninggal sekitar tiga belas hari lalu. Tanpa adanya di temukan bekas penganiayaan atau kekerasan pada bagian tubuh korban. Dengan ciri-cirinya, berumur 18 tahun serta berjenis kelamin laki-laki dengan tinggi 140 cm berat badan 60 Kg.
“Ternyata betul mayat tersebut merupakan salah satu dari dua korban meninggal yang dikabarkan tenggelam di Sungai Kedungglonggong Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora,” pungkasnya.













