109 Pagar Individu Pohon Mahoni Dan Trembesi Milik BLHKP Abdya Di Sikat Maling - Suara Indonesia
Example floating
Example floating

109 Pagar Individu Pohon Mahoni Dan Trembesi Milik BLHKP Abdya Di Sikat Maling

×

109 Pagar Individu Pohon Mahoni Dan Trembesi Milik BLHKP Abdya Di Sikat Maling

Sebarkan artikel ini

Blangpiedi–Abdya, Suara Indonesia-News.Com – 109 pagar individu pengamanan pohon mahoni dan trembesi yang berlokasi dijalan depan dinkes dan Gudang  dinas Sosial, jalan kekantor Pendidikan dan dinas PU, dan dijalan arah kepolres, juga dilingkungan komplek Badan DIKLAT (Bpp) serta dijalan dua jalur Kompleks Perkantoran, hasil pantauan sejumlah wartwan dilokasi, kini hanya terlihat batang  pohonnya sedangkan  pagar pengamanan disungglab maling.Rabu (1/7/2015).

Kepala Badan Lingkungan hidup, Kebersihan dan Pertamanan abdya, Indra Sukma, Sh saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan diruang kerjanya, terkait dengan terjadinya kehilangan pagar individu pengamanan pohon yang di tanam diseputar lokasi perkantoran mengatakan itu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kita minta kepada masyarakat agar dapat menjaga pohon penghijauan.

Baca Juga :  Laka Maut di Malam Tahun Baru

“ini program pemerintah yang telah dilaksanakan sehingga kegiatan program tersebut insyaallah  akan tumbuh dengan baik”.jelasnya

Ia berharap kepada masyarakat baik yang berada di seputar lokasi tanaman pohon  maupun di luar lokasi “bila di ketahui pelaku pencurian pagar pengaman pohon- mohon segera di lapor kan ke BLHKP atau lansung kepada pihak yang berwajib”pintanya singkat

Baca Juga :  Pelaku Pembunuhan Bocah Di Amandaya Menyerahkan Diri

Disamping itu indra  menerangkan pada saat petugas melakukan patroli di jalan dua jalur menuju ke perkantoran pada malam selasa setelah hilangnya pagar individu pohon juga menemukan bekas bakar kayu pagar dan sangat kita sayangkan hal tersebut terjadi yang di lakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab.

”juga aneh nya!.  kenapa harus pagar yang jadi sasaran eksikusi” kata indra dengan nada kecewa ketika di wawancarai oleh sejumlah wartawan saat di ruang kerjanya. (N).