Tiga Anggota DPRK Tidak Merakyat, Masyarakat Kecewa

oleh -127 views

Reporter: Nazli Md 

Blangpidie-Abdya, Suaraindonesia-news.com – Sejumlah warga di Kecamatan Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barata Daya (Abdya) mengaku sangat kesal terhadap sikap tiga anggota DPRK Kabupaten setempat. 

Pasalnya, ketiga anggota DPRK yang berasal dari Kecamatan Tangan-Tangan itu tidak pernah hadir menemui rakyat meskipun sudah puluhan kali bencana banjir merendam pemukiman sejumlah desa di Kecamatan setempat.

Hasanuddin, kepala Desa Masjid Kecamatan Tangan-Tangan kepada sejumlah awak media mengakui warganya benar-benar kesal terhadap perwakilan mereka di DPRK. Sebab selian disinyalir sangat sombong juga tidak merakyat terutama anggota Dewan yang berasal dari kecamatan Tangan-Tangan.

“Mereka tidak peduli sama penderitaan rakyatnya, terkesan mereka sama sekali tidak membutuhkan rakyat yang telah memilihnya lagi,” tegas Hasanuddin, Minggu (15/05/2016).

Menurutnya, tiga anggota dewan dari dapil tiga khususnya kecamatan Tangan-Tangan itu yakni, Agusri Samhadi dari partai Golkar, Mukhlis AW dari PKPI dan Mahmud Hasyem dari Partai Amanat Nasional (PAN).

“Ketiga anggota yang terhormat itu asli putra Tangan-Tangan, warga sengaja memilih mereka untuk menjadi wakilnya di parlemen,” sebutnya.

Namun, warga menyesali setelah dilantik ternyata ketiga perwakilan lidah rakyat itu seakan melayang dan mulai melupakan rakyat.

”Buktinya, warga yang mengalami musibah banjir di Desa Masjid dan sejumlah desa lainnya tidak pernah dihiraukan,” kata Hasanuddin.

Pasca musibah banjir itu, bukan kepala Desa Masjid saja yang merasa kesal terhadap tiga anggota DPRK Abdya itu. Namun, rasa kekecewaan juga dikemukakan oleh Samsul Badri, bendahara Desa setempat.

”Rasa kekecewaan ini timbul setelah beberapa kali warga Desa Masjid mengalami bencana banjir. Tidak sedikit rumah warga terendam air sejak beberapa tahun terakhir. Namun, tiga wakil rakyat yang selama ini di anggap sebagai andalan masyarakat kecamatan Tangan-Tangan tidak pernah turun lapangan,” sebut Samsul.

Bukan hanya tidak pernah ke lokasi banjir, ketiga anggota dewan itu malah disinyalir tidak pernah memperhatikan Daerah Aliran Sungai (DAS) Tangan-Tangan yang sudah lama mangalami pendangkalan dan penyempitan yang mengakibatkan meluap air ketiga hujan melanda.

Tinggalkan Balasan