Terkait Program Kotaku, Pemkab Lebak Tandatangani MoU Dengan STKIP Setia Budhi

oleh -148 views
Foto: Penandatanganan MoU Di STKIP Setia Budhi

LEBAK, Kamis (14 September 2017) suaraindonesia-news.com – Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang fatal dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau kemampuan pemerintah untuk menangani dan mengawasinya.

Lingkungan kumuh dapat mengakibatkan berbagai dampak, teruatama dampak sosial, dimana sebagian masyarakat kumuh adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah dianggap sebagai sumber ketidakteraturan dan ketidakpatuhan terhadap norma-norma sosial.

Dampak langsung dari adanya permukiman kumuh dalam hal keruangan yaitu adanya penurunan kualitas lingkungan fisik maupun sosial permukiman yang berakibat semakin rendahnya mutu lingkungan sebagai tempat tinggal.

Karena hal tersebut STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan Pemkab Lebak menandatangani MoU terkait Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Penandatanganan tersebut diakui sebagai komitmen STKIP membantu percepatan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, sebanyak 220 mahasiswa akan terjun ke masyarakat dalam Bakti Karya Mahasiswa (BKM).

“Hari ini kita MoU dengan pemkab untuk membantu mewujudkan kotaku di Lebak,” kata Ketua Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Setia Budhi Rangkasbitung, Iman Sampurna, Kamis (14/9/2017).

Iman menjelaskan, mahasiswa akan meneliti persoalan sosial yang terjadi di masyarakat melalui BKM yang merupakan implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi.

“Kita ingin persoalan di tengah masyarakat bisa terselesaikan dengan program-program pemerintah yang tentunya harus berjalan dengan baik dan optimal, kami akan mendorong masyarakat untuk peduli,” ujarnya.

Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengapresiasi keberanian STKIP Setia Budhi yang siap mewujudkan kotaku. Ade berharap, mahasiswa bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat agar semakin sadar tentang kebersihan dan pentingnya tanggung jawab bersama untuk menjaga keasrian lingkungan.

“Masyarakat harus sudah mulai sadar mengenai kebersihan, dan ini langkah bagus di mana lembaga pendidikan mau bekerjasama dengan pemkab untuk mengoptimalkan program pemerintah di Lebak,” terang Ade.

Program Kotaku dilaksanakan di 5 kelurahan, yakni Muara Ciujung Barat, Rangkasbitung Barat, Muara Ciujung Timur, Cijoro Lebak dan Cijoro Pasir. Serta di 2 desa yakni Cimangenteung dan Rangkasbitung Timur. ( A.Kohar / Jafar )

Tinggalkan Balasan